Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sumatera Utara (Sumut) berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat total 290 kilogram dalam satu hari, Senin (30/6/2025).
Barang haram itu diungkap dari dua lokasi berbeda, yakni di Kota Tanjungbalai dan perairan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Direktur Ditresnarkoba Polda Sumut, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak, mengungkapkan modus baru yang digunakan sindikat internasional dalam menyelundupkan sabu dari luar negeri, yakni dengan menyembunyikannya di bagian bawah sampan.
“Tim berhasil mengungkap 190 kilogram sabu yang dibawa menggunakan kapal. Seluruh sabu dimasukkan ke dalam sampan dan dikamuflase di bagian bawah untuk mengelabui petugas patroli,” ungkap Kombes Calvijn saat konferensi pers di Mapolda Sumut, Kamis (3/7/2025).
Pengungkapan 190 kg sabu itu dilakukan di perairan Kabupaten Langkat. Petugas mengamankan satu unit kapal dan dua tersangka yang terlibat dalam jaringan tersebut. Namun, kapal yang digunakan mengalami kerusakan sehingga proses evakuasi ke daratan memakan waktu sekitar 4 hingga 6 jam.
“Modus penyimpanan di bawah kapal ini dirancang khusus untuk menghindari pemeriksaan petugas. Setelah kita tangkap, kapal mengalami mogok dan butuh waktu untuk ditarik ke darat,” jelas Calvijn.
Sebelumnya, di hari yang sama, Ditresnarkoba Polda Sumut juga menggagalkan pengiriman 100 kilogram sabu dari lokasi berbeda. Pengungkapan dilakukan di area SPBU di Kelurahan Sirantau, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai. Petugas menghentikan sebuah mobil pribadi yang membawa sabu di bagian bagasi belakang. Dalam penggerebekan ini, satu tersangka berinisial AP berhasil diamankan.
“Dari pengakuan tersangka AP, dia dikendalikan oleh dua orang berinisial X dan Y. Satu tersangka inisial X berhasil kita tangkap setelah pengembangan, sedangkan tersangka Y masih dalam pengejaran,” terang Calvijn.
Dari hasil penyelidikan, seluruh sabu yang berhasil disita diduga berasal dari Malaysia. Barang dikirim dengan modus “ship to ship”, yakni sabu dipindahkan dari kapal asing ke kapal kecil sebelum masuk ke perairan Indonesia.
“Nantinya, kalau lolos, sabu ini akan dipisah ke beberapa lokasi di Sumatera Utara seperti Asahan, Tanjungbalai, Batu Bara, dan Labuhanbatu,” ungkap Calvijn.
Pengungkapan besar ini menunjukkan bahwa Sumatera Utara masih menjadi salah satu jalur utama peredaran narkoba internasional. Polda Sumut terus melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan lebih luas dan menangkap para pelaku lainnya yang masih buron.