Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Pakkat sejak pagi berubah menjadi bencana bagi warga Desa Panggugunan dan Desa Pulo Godang, Rabu (26/11/2025) . Tanah jenuh air ambrol, disusul banjir bandang yang menghanyutkan pemukiman, menyebabkan 14 warga menjadi korban.
Dari jumlah itu, empat meninggal dunia, enam berhasil diselamatkan, dan empat lainnya masih hilang.
Bencana ini merusak tujuh unit rumah. Di Desa Panggugunan, rumah milik Harjon Sihotang, Beres Sihotang, Pery Sihotang, Sonta Simanullang, dan Tiurma Manullang tersapu lumpur. Sementara di Desa Pulo Godang, rumah milik Hendri Panggabean dan Lavinder Simanullang juga terdampak.
Korban selamat antara lain Sonta Simanullang (72 tahun), Pery Sihotang (45 tahun), Grace Cia Cilina (9 tahun), Joharia Sihotang (12 tahun), Daniel Sihotang (25 tahun), dan Lapider Simanullang (70 tahun). Mereka ditemukan dalam kondisi lelah dan penuh lumpur, kini dirawat di RSUD Doloksanggul.
Sedangkan korban meninggal dunia adalah Beres Sihotang (80 tahun), Merni Simamora (45 tahun), Tiurma Br. Simanullang (90 tahun), dan Juniati Silaban (47 tahun). Empat warga lainnya yang masih hilang antara lain Tiada Simanullang (70 tahun), Ardo Sihotang (19 tahun), anak perempuan 9 tahun putri Nurcahaya Sihotang, dan Roy Simanullang (19 tahun).
Menurut informasi yang dihimpun dari Desa Panggugunan, bencana terjadi dalam hitungan menit, menyapu rumah-rumah dan memecah keluarga. Evakuasi dilakukan oleh tim gabungan Polres Humbahas, TNI, BPBD, dan relawan, menggunakan alat berat untuk menyingkirkan material lumpur yang menutupi jalur sepanjang setengah kilometer.
Pencarian korban dihentikan sementara saat petang karena hujan kembali turun, kabut tebal, dan risiko longsor susulan. Tim SAR berencana melanjutkan penyisiran lokasi pukul 07.00 WIB esok hari.
Polres Humbang Hasundutan juga mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia. Dapur umum didirikan dan warga diarahkan ke lokasi yang lebih aman. Namun, bagi keluarga yang kehilangan anggota, malam itu terasa lebih panjang dan penuh duka. Mereka terus memanggil nama sanak saudara yang belum ditemukan, berharap ada kabar baik saat pagi tiba.