Korps Mahasiswa Pencinta Alam dan Studi Lingkungan Hidup Universitas Sumatera Utara atau yang biasa di singkat KOMPAS-USU merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Universitas yang bergerak di bidang kepetualangan dan studi lingkungan hidup. Organisasi yang sudah berdiri sejak tahun 1980 ini sudah cukup banyak bergelut dalam dunia kepetualangan alam bebas serta studi lingkungan hidupmelalui kegiatan-kegiatan nya seperti Eksplorasi Karst Muller Kalimantan Tengah (2016), Eksplorasi Lawe Alas, Aceh (2015), Pengamatan Jamur Gunung Sibuaten (2013), Ekspedisi Nephentes Gunung Leuser (2009), dll.
Kali ini KOMPAS-USU melakukan Ekspedisi Tumor Toba yang merupakan Ekspedisi pendakian 4 puncak Tumor Toba atau lebih dikenal dengan Tumor Batak yang di sebut-sebut sebagai fenomena geologi terbesar di dunia melalui buku Van Bemmelen (The Geology Of Indonesia,1949) yang menyebutkan bahwa Tumor Batak adalah suatu lapisan-lapisan bumi yang menyembul sepanjang 275 km dan selebar 150 km, dimana bagian yang paling mencolok dari Tumor itu adalah cekungan Toba yang besar dengan danau Toba di tengahnya. Melingkari cekungan Toba itulah terdapat 4 puncak gunung yang akan di telusuri oleh Tim Ekspedisi Tumor Toba KOMPAS-USU 2017 yang diantaranya adalah Gunung Sibuaten (2.457 mdpl), Pangulubao (2.151 mdpl) Surungan (2.173 mdpl) dan Ulu Darat (2.157 mdpl).
Tim Ekspedisi yang terdiri dari 9 orang mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang diantaranya Rechtin Hani, Kevin Tambunan, Samuel Sinaga, Abdul Rachmad (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Fitri Sirait, Trioni Narvatilova (Fakultas Kesehatan Masyarakat), Yudi Irawan (Fakultas Pertanian), Aswin Sahari (Fakultas Kehutanan) dan Rican Sirati (Fakultas Matematika dan IPA) membawa misi besar guna mengungkap potensi alam sepanjang jalur pendakian Tumor Toba serta mengangkat eksotika kearifan lokal masyarakat di desa-desa sekitar daerah Tumor Toba yang akan di tuangkan dalam sebuah buku berlandaskan cara berfikir keilmiahan sebagai perwujudan dari Tridharma Perguruan Tinggi.
Ekspedisi ini berlangsung mulai dari tanggal 27 Agustus hingga 08 September 2017 yang dilakukan di 3 Kabupaten yang berbeda antara lain Kabupaten Karo (Gunung Sibuaten), Kabupaten Samosir (Gunung Ulu Darat) dan Kabupaten Toba Samosir (Gunung Surungan dan Pangulubao)
Samuel D.Sinaga (KU 304 SA) Ketua Tim Ekspedisi Tumor Toba mengatakan. Kegiatan ini diharapkan dapat menggemakan nama Tumor Toba serta merekam jejak sejarah fenomena geologi 74.000 Tahun yang lalu.
Saat ini (30/08/2017), Tim Ekspedisi baru menyelesaikan pendakian dan pendokumentasian jalur serta keanekaragaman hayati di 1 Puncak pertama yaitu Puncak Gunung Sibuaten dan melakukan studi sosial di desa Nagalingga yang berlangsung selama 3 hari lamanya. Kemudian tim langsung bertolak menuju Desa Janji Maria, Kec. Sitio-Tio, Kabupaten Samosir untuk melanjutkan misi di Puncak Gunung Ulu Darat (2.151 mdpl).(rel)
Wali Kota Pematangsiantar Ikuti Prosesi Jalan Salib Peringatan Jumat Agung
Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi SH MKn, turut ambil bagian dalam prosesi Jalan Salib dan memikul kayu salib dalam rangka...
Read more