Roti ketawa jenis penganan yang terbuat dari tepung ini sudah tidak asing lagi bagi warga Pematangsiantar. Tetap memikat lidah dari generasi ke generasi. Membuat roti ketawa menjadi bagian yang hampir tak terpisahkan dengan kota ini, penganan khas Siantar ini pun sudah menjadi icon.
Sejak berpuluh tahun lalu roti ketawa di produksi di rumah –rumah sebagai industri rumahan, sempat kehilangan popularitas, kini Si roti ketawa kembali menggeliat seiring tumbuhnya kesadaran masyarakat akan kelestarian penganan khas siantar ini. Juliana Khema, salah satu pengusaha yang memilih untuk memproduksi roti ketawa di Pematangsiantar.
Berbekal resep pembuatan roti ketawa yang ia warisi dari ayahnya, ibu satu anak ini pun memulai usaha roti ketawa berlabel “ King Roket”. Memanfaatkan satu unit ruko dibilangan Jalan Ahmad Yani, Pematangsiantar ia menjalankan bisnisnya, mulai produksi hingga memasarkan.
“ Kita melihat bahwa Siantar harus tetap mempertahankan keberadaan roti ketawa yang sudah khas dan menjadi ikon, Kebetulan Papa saya dulunya memang memproduksi roti ketawa. Jadi yah saya pakai resep dari papa agar cita rasa original roti ketawa itu tetap terjaga,” terang Juliana.
Juliana menawarkan sesuatu yang berbeda, roti ketawa yang ia produksi dan jual terbatas dalam kuantitas. Ia lebih memilih untuk mempertahankan kualitas dan cita rasa. Ada dua jenis roti ketawa yang tersedia di tempat ini, ukuran besar dan kecil, dengan dua pilihan rasa pandan dan original.
Produksi sengaja dibatasi untuk menjaga kualitas produk, dan menyesuaikan dengan kebutuhan. Meski baru dirintis, permintaan atas roti ketawa yang diprodksinya sudah lumayan banyak. Hal ini tak lepas dari pengalaman orang orang yang sudah pernah merasakan dan tahu roti ketawa yang mereka produksi.
Salah seorang pembeli yang kebetulan bertemu dengan penulis, mengakui kalau roti ketawa King roket memiliki ciri sendiri. Roti ketawa King roket ditengarai memiliki rasa dan aroma yang berbeda.
“Beda bang, kalau roti ketawa Cie Juliana terasa aroma wanginya, dan rasa soda di rotinya tidak terasa di lidah dan menyengat ,” jelas salah seorang pembeli
Selain roti ketawa, King Roket juga menawarkan penganan yang khas lainnya. “Raja Manis” , jenis penganan yang juga terbuat dari tepung dan diolah dengan menggoren dengan taburan gula tepung. Menurut Juliana penganan ini paling banyak diminati pembeli. Tak hanya itu, Kerupuk ikan, keripik singkong, aneka kacang dari kang Arab hingga kacang Bali dapat diperoleh di King Roket.
Harga yang ditawarkan relatif murah, roti ketawa ukuran kecil yang dikemas seberat 200 gram misalnya, hanya dihargai Rp 5000. Sedangkan roti ketawa ukuran besar di hargai Rp 1000 per biji, dengan bonus 10 biji untuk tiap pembelian 100 biji.
Juliana juga menjelaskan kalau pihaknya melayani pembelian berbentuk pesanan hingga luar kota. Untuk pesanan luar kota, mereka mengemasnya dalam kemasan kedap udara untuk menjaga kualitas. Pemesanan dapat dilakukan langsung ke gerai King Roket, di Jalan Ahmad Yani, atau melalui line telepon di nomor 0852 9743 8989 (Vay)