Seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun ditemukan tewas dengan kepala tertutup plastik di dalam kamar rumahnya di Jalan Veteran No. 42, Kelurahan Perdagangan I, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Rabu (6/8/2025). Kapolres Simalungun AKBP Marganda Aritonang, S.H., S.I.K., M.M. turun langsung ke lokasi kejadian untuk memimpin olah tempat kejadian perkara (TKP).
Korban berinisial F, pelajar kelas IX SMP, ditemukan pertama kali oleh pamannya pada pukul 11.15 WIB. Penemuan bermula dari kekhawatiran ibu korban yang sedang berada di Berastagi karena anaknya tidak merespons panggilan telepon sejak sehari sebelumnya.
“Ibu korban meminta pamannya yang tinggal tidak jauh dari rumah untuk mengecek. Setelah beberapa kali memanggil dari luar namun tidak ada jawaban, saksi masuk ke dalam rumah dengan izin ibu korban,” jelas Kasi Humas Polres Simalungun AKP Verry Purba, Kamis (7/8/2025).
Saksi bersama dua warga lainnya mencium bau busuk dari dalam rumah. Saat mengecek ke kamar korban, mereka menemukan korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa, tergeletak di tempat tidur dalam posisi telentang, mengenakan kaos lengan panjang putih-biru bertuliskan “Berastagi”, dengan kepala tertutup plastik asoy putih. Kedua kaki korban menjulur ke lantai.
Kapolsek Perdagangan AKP Ibrahim Sopi, S.H., M.H. yang menerima laporan dari masyarakat langsung mengerahkan Kanit Reskrim IPDA Gerry D. Simanjuntak, S.H., M.H. dan tim piket fungsi untuk melakukan pengecekan awal.
Tim Inafis Satreskrim Polres Simalungun yang dipimpin AIPDA Sujid Syahputra kemudian melakukan olah TKP bersama Tim Pusinafis Polda Sumut. Pemeriksaan dilakukan terhadap kondisi rumah, tubuh korban, serta saksi-saksi di lokasi kejadian.
“Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau bekas penganiayaan. Rumah dalam kondisi tertutup dari dalam, pintu kamar juga terkunci dari dalam,” terang AKP Verry Purba.
Polisi membantah isu yang beredar di masyarakat bahwa korban ditemukan dalam kondisi terikat.
“Informasi itu tidak benar. Kepala korban memang tertutup plastik, tetapi tidak ditemukan ikatan pada tubuhnya,” tegasnya.
Sejumlah barang bukti diamankan dari lokasi, termasuk alat komunikasi dan laptop milik korban. Polisi masih menunggu hasil autopsi dari RSUD Djasamen Saragih, Kota Pematangsiantar, untuk memastikan penyebab kematian. Dugaan sementara mengarah pada kemungkinan bunuh diri, namun pihak kepolisian menyatakan penyelidikan masih berlangsung.
Pemeriksaan juga dilakukan terhadap orang-orang terdekat korban, termasuk teman sekolah dan lingkungan sekitar. Polisi mendalami kemungkinan tekanan psikologis atau motif lain yang menyebabkan korban kehilangan nyawa.
Kapolres AKBP Marganda Aritonang memimpin langsung jalannya penanganan kasus ini, didampingi Kabag Ren AKP Tugono, Kasat Reskrim AKP Herison Manulang, serta jajaran personel Jatanras dan Polsek Perdagangan.
“Langkah ini adalah bentuk komitmen kami untuk memberikan pelayanan yang cepat, responsif, dan profesional kepada masyarakat,” pungkas Kasi Humas.