Ajang balap kapal cepat F1H2O akan digelar pada tanggal 24-26 Februari 2023 di Danau Toba. Sejumlah persiapan pun tengah digencar demi menyambut para pembalap dunia dan wisatawan.
Namun disamping itu ada peristiwa yang menggemparkan ,videonya beredar lalu viral di media sosial .
Roselli Situmeang penumpang kapal feri KMP Ihan Batak dikabarkan melompat dari atas feri ke tengah Danau Toba, saat kapal berlayar dari Pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba, menuju Pelabuhan Ambarita, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Kamis (2/2/2023) sekira pukul 15.00 WIB, ternyata warga Kota Pematangsiantar.
Informasi diperoleh dari petugas Dishub Samosir, Oppung Christian Sidabutar, penumpang itu bernama Rossely Situmeang alias Mama Johanes (36), warga Jalan DI Panjaitan, Simpang Dua, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara. Ia akhirnya meninggal setelah sempat dievakuasi dan dilarikan ke RS Parapat.
Awalnya, sesuai jadwal keberangkatan, kapal fery Ihan Batak berangkat sekitar pukul 15.00 Wib dari Dermaga Fery Ihan Batak Ajibata, menuju Dermaga Ihan Batak di Ambarita.
Namun baru berlayar sekitar 3 mil (kurang lebih 6 km) dari Dermaga Ajibata, keponakan korban yang berada di anjungan lantai 3 kapal feri melihat korban berenang di danau di sebelah buritan KMP Ihan Batak. “Entah dia melompat atau karena terjatuh, belum dapat dipastikan,” kata Oppung Cristian.
Spontan, keponakan korban bermarga Situmeang turun ke dek 1 KMP Ihan Batak dan melihat ke dalam mobil. Ternyata korban tidak berada di di mobilnya lagi.
Situmeang pun langsung melaporkan kejadian itu kepada ABK Ihan Batak. Selanjutnya Nahkoda KMP Ihan Batak melakukan manuver dan memutar haluan kapal ke arah
Pelabuhan Ajibata dan mendekati korban.
Dari video video yang beredar di sosial media, terlihat beberapa petugas kapal feri Ihan Batak bersama-sama penumpang kapal kayu mengamati perairan untuk mencari sosok penumpang dimaksud.
“Itu dia.. itu dia,” jerit para penumpang. Para penumpang lain juga menjerit-jerit di atas kapal feri.
Kapal kayu pun berlayar mendekati sosok yang mengapung tersebut.
“Ternyata dia perempuan. Lompat aja bang.. lompat aja bang,” jerit penumpang kepada petugas kapal yang sudah menyiapkan pelampung.
Seorang petugas kapal Ihan Batak melompat ke danau membawa pelampung disusul petugas lainnya, untuk menyelamatkan penumpang tersebut.
Dibantu beberapa turis luar negeri yang menumpangi kapal tersebut, si penumpang yang sudah lemas itu dievakuasi ke dalam kapal Carolina Cottage.
Saat dievakuasi, si penumpang terlihat mengenakan kaus dan celana panjang warna merah.
Selanjutnya, kapal kayu kembali ke Pelabuhan Tigaraja untuk mengevakuasi korban. Dalam kondisi lunglai dan lemas, korban dilarikan ke RSU IGD Parapat.
Naas, sesampainya di RSU Parapat, nyawa korban tidak tertolong lagi dan dinyatakan meninggal dunia. Jenazah korban saat ini disemayamkan sementara di ruang mayat menunggu otopsi, sebelum disemayamkan di rumah duka di Kota Pematangsiantar.
Akibat dari kejadian ini, KMP Ihan Batak memindahkan semua penumpangnya naik Kapal Fery Tao Toba Parapat milik PT Gunung Hijau Megah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari ibu korban, boru Hutabarat, sebelumnya keluarga hendak berlibur ke Pulau Samosir naik KMP Ihan Batak dari Ajibata menuju Samosir. Belum diketahui penyebab korban melompat ke danau,namun informasi yang beredar korban mengalami depresi.
Koordinator Satuan Pelayanan (Korsatpel) Toba, Rijaya Simarmata dikonfirmasi wartawan terkait peristiwa tersebut mengatakan korban meninggal dunia.
Informasi lain diperoleh, karena kejadian ini, Dishub menghentikan sementara pelayaran kapal penyeberangan feri Ajibata-Ambarita, hingga malam ini.
(int)