Duka mendalam menyelimuti keluarga dan kerabat serta rombongan. Kedatangan Nicholas Silitonga alias Nico, anak lelaki berusia 8 tahun itu bersama rombongan ke Danau Toba pada Sabtu (1/5) berujung duka.
Nico Silitonga tenggelam di perairan Danau Toba, tepatnya di Nagori Sibaganding Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun, Sabtu (1/5) sekira pukul 14.00 WIB. Korban yang merupakan asal Kota Tebingtinggi kali pertama ditemukan seorang penyelam koin.
Korban merupakan putra tunggal pasangan Bapak Silitonga dan S Br Gultom, warga Bandar Sono Tebingtinggi.
Awalnya tak ada yang sadar bahwa bocah itu telah tengelam, hingga PN melihat seorang bocah terbujur kaku di dasar Danau Toba. Selanjutnya PN memberitahukannya kepada salah seorang pengunjung yang merupakan anggota Polri bermarga Siahaan.
Selanjutnya, Siahaan langsung menyelam hendak menyelamatkan korban. Namun ternyata korban sudah tidak bernyawa.
“Kemungkinan korban sudah agak lama tenggelam,” ujar Siahaan.
Setelah dievakuasi, jenazah korban dibawa ke RSU Parapat.
Informasi dihimpun, korban datang ke Danau Toba bersama ibunya S Br Gultom, masuk dalam rombongan retreat Gereja Methodist Tebingtinggi.
Salah seorang peserta retreat Gereja Methodist Tebingtinggi mengaku mereka sebenarnya tidak mengizinkan korban berenang.
“Kami duga, mungkin karena dilihat banyak anak-anak di Sibaganding bermain air, dia ikut. Padahal dia tidak paham lokasi,” terangnya.
Ditambahkannya, rombongan retreat saat itu sedang mengadakan game di sekitar restoran dan tidak memperhatikan korban turun ke pantai.
“Kami tau setelah anak pantai cerita dan korban telah diangkat oleh pengunjung lain,” ujarnya.
Direktur RSU Parapat, dr Elisabet mengatakan korban sudah tidak bernyawa saat tiba di RSU.
“Korban meninggal murni karena tenggelam,” kata Elisabeth.
Setelah pihak RSU Parapat bersama Polsek Parapat melakukan pendataan, jenazah korban dibawa pulang ke Tebingtinggi.