Siantar Corner
No Result
View All Result
19 September 2025 | 07:40 WIB
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMUT
  • NUSANTARA
  • DUNIA
No Result
View All Result
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMUT
  • NUSANTARA
  • DUNIA
No Result
View All Result
Siantar Corner
No Result
View All Result
  • SMSI
  • google news
  • danautoba.co.id
  • Siantar
  • Simalungun
  • Sumut
  • Nusantara
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Future
  • Gallery
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Seremoni
ADVERTISEMENT
Home Berita Nusantara

Tentang Suro dan Muharam, Dua Arah yang Berbeda dalam Satu Wadah

Editor: Dhev Fretes Bakkara
31 Juli 2022 | 00:08 WIB
in Nusantara

Warga membawa kepala kerbau saat Tradisi Sedekah Kepala Kerbau Gunung Merapi di Lencoh, Selo, Boyolali. Selain sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi, tradisi itu juga berisi permohonan perlindungan sehingga terhindar dari bencana. (ANTARA FOTO)

Tanggal 1 Suro tahun ini jatuh pada Sabtu 30 Juli 2022. Dengan demikian malam 1 Suro dirayakan pada Jumat malam, 29 Juli 2022. Ini mengacu pada SKB 3 Menteri yang menyatakan Tahun Baru Islam 2022 atau 1 Muharam 1444 Hijriah tepat pada Sabtu, 30 Juli 2022. Apa itu Suro? Apakah Suro sama dengan Muharam? Berikut penjelasannya.
Suro dan Muharam
Suro adalah nama bulan pertama dalam penanggalan atau kalender Jawa. Sedangkan Muharam adalah bulan pertama dalam penggalan Islam atau Hijriah.

Dalam buku Perayaan 1 Suro di Pulau Jawa karya Indah Julie Rini (MKS, 2010), pergantian tahun Hijriah dan tahun Jawa hampir selalu bersamaan. Sebab, sejak 382 tahun lalu kalender Jawa mengadopsi sistem penanggalan Hijriah yang berdasarkan pergerakan bulan mengelilingi bumi (sistem lunar).

Di Jawa, Muharam dan Suro memang hampir identik. Namun, menurut KH Muhammad Sholikhin dalam bukunya Misteri Bulan Suro: Prespektif Islam Jawa (Narasi, 2010), Muharam dan Suro memiliki muatan makna dan peristiwa yang berbeda. “Bisa dikatakan bahwa keduanya memiliki dua arah yang berbeda dalam satu wadah”

Di Jawa, Muharam dan Suro memang hampir identik. Namun, menurut KH Muhammad Sholikhin dalam bukunya Misteri Bulan Suro: Prespektif Islam Jawa (Narasi, 2010), Muharam dan Suro memiliki muatan makna dan peristiwa yang berbeda. “Bisa dikatakan bahwa keduanya memiliki dua arah yang berbeda dalam satu wadah” (Sholikin, 2010:22).

Muharam Bulan Suci
Mengutip Tafsir al-Qurthubi dan Tafsir Ibn Katsir atas Surat At-Taubah ayat 36, KH M Sholikhin menjelaskan Allah menetapkan hitungan 12 bulan tiap tahunnya. Empat di antaranya adalah bulan suci atau bulan haram, yaitu Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab.

Zulkaidah dan Zulhijah adalah bulan ke-11 dan ke-12 dalam Hijriah. Sedangkan Muharam adalah bulan ke-1. Seperti diketahui, tiga bulan berturut ini berkaitan dengan penyelenggaraan ibadah haji. Adapun Rajab atau bulan ke-7 adalah saat Nabi Muhammad melaksanakan Isra Mikraj, dua perjalanan suci dalam semalam.

Keistimewaan Muharam
Ada banyak keistimewaan Muharam dalam agama Islam. Salah satunya tanggal 1 Muharam adalah hari pertama dalam tahun baru Hijriah. Tarikh atau perhitungan tahun Hijriyah dimulai sejak Nabi Muhammad hijrah dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

Penggunaan tahun Hijriah dilakukan oleh Umar bin Khatthab pada tahun keempat dia menjadi khalifah, atau 17 tahun setelah hijrah Nabi (Sholikin, 2010:23). Perhitungan kalender ini ditentukan berdasarkan tarikh qamariyah (sistem lunar).

 

Satu tahun Hijriah lebih pendek 11 hari dari tahun Masehi yang penghitungannya berdasarkan perjalanan bumi mengelilingi matahari atau solar system. Satu tahun Hijriyah rata-rata 354 hari, sedangkan Masehi 365 hari.

Sejarah Kalender Jawa
Di Jawa, tahun Hijriah dipakai sebagai sistem penanggalan Jawa yang ditetapkan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma, yang kadang disebut sebagai penanggalan Aboge (Sholikin, 2010:23). Dalam praktiknya, penanggalan Jawa terkadang berjarak sehari lebih lama dari Hijriah.

Tahun Jawa lebih muda 78 tahun dibandingkan tahun Masehi. Sebab, penanggalan Jawa tetap menggunakan tahun Saka, namun penghitungan harinya menjadi tarikh qamariyah (sistem lunar). Menurut KH M Solikhin, penggabungan dua sistem penanggalan ini merupakan ijtihad penting yang dilakukan Sultan Agung yang menjadi simbol asimilasi budaya Islam dan Jawa.

Menurut laman resmi Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Kalender Jawa juga disebut sebagai Kalender Sultan Agungan karena diciptakan pada pemerintahan Sultan Agung (1613-1645). Sultan Agung adalah raja ketiga dari Kerajaan Mataram Islam.

Pada masa itu masyarakat Jawa menggunakan kalender Saka dari India yang penghitungannya didasarkan pada pergerakan matahari (solar system). Karena menggunakan kalender Saka, perayaan-perayaan adat yang diselenggarakan keraton tidak selaras dengan perayaan-perayaan hari besar Islam.

Agar perayaan adat keraton bersamaan waktunya dengan perayaan hari besar Islam, Sultan Agung membuat sistem penanggalan baru yang memadukan kalender Saka dan Hijriah. Kalender ini meneruskan tahun Saka, namun melepaskan sistem perhitungan yang lama dan menggantikannya dengan perhitungan berdasar pergerakan bulan.

“Karena pergantian tersebut tidak mengubah dan memutus perhitungan dari tatanan lama, maka pergeseran peradaban ini tidak mengakibatkan kekacauan, baik bagi masyarakat maupun bagi catatan sejarah,” tulis laman kratonjogja.id, diakses pada Senin (25/7/2022).

Suro dari Hari Ke-10 Muharram
Menurut KH Muhammad Sholikhin dalam bukunya, nama bulan Suro berasal dari kata ‘Asura. Hari Asura adalah hari kesepuluh bulan Muharam atau bulan pertama dalam tahun Hijriah.

Dalam Ensiklopedia Islam dijelaskan bahwa hari kesepuluh dalam bulan Muharam dipandang sebagai hari yang mempunyai keutamaan. Sebab, pada hari Asyura itu Allah SWT menentukan banyaknya peristiwa di muka bumi yang menyangkut pengembangan agama tauhid.

Dalam sebuah atsar yang dicatat Imam al-Ghazali dalam kitabnya Mukasyafah al-Qulub-al-Muqarrib min’Allam al-Ghuyub (Pembuka Hati yang Mendekatkan dari Alam Gaib), disebutkan pada hari Asura Allah menciptakan ‘Arsy, langit, bumi, matahari, bulan, bintang, dan surga.

Pada hari Asura pula banyak terjadi peristiwa penting dalam sejarah para nabi, dan masih banyak lagi keistimewaan lainnya.(ist)

Share28Tweet17SendShare

Berita Terkait

Nusantara

UHKBPNP dan SMA Nommensen Gelar Upacara HUT RI ke-80 Bernuansa Ulos Batak

Editor: Dhev Fretes Bakkara
17 Agustus 2025 | 22:48 WIB
99

PEMATANGSIANTAR – Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar (UHKBPNP) bersama SMA Kampus Nommensen Pematangsiantar melaksanakan upacara bendera memperingati Hari Ulang Tahun ke-80...

Read moreDetails
Nusantara

Merah Putih Berkibar di Desa Tolang, Brimob Bangkitkan Semangat Kemerdekaan

Editor: Dhev Fretes Bakkara
6 Agustus 2025 | 18:37 WIB
99

Menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Kompi 1 Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Sumatera Utara membagikan ratusan bendera...

Read moreDetails
Nusantara

Festival Bunga dan Buah Tanah Karo 2025: Wujud Syukur dan Semangat Masyarakat Meriahkan Berastagi

Editor: Dhev Fretes Bakkara
1 Agustus 2025 | 00:21 WIB
99

Berastagi, 31 Juli 2025 – Matahari baru saja beranjak tinggi ketika gelombang massa mulai memenuhi jalan-jalan utama kota Berastagi. Warga...

Read moreDetails
Nusantara

Pameran foto warisan Toba 2025, Menghidupkan budaya lewat lensa di Huta Art Space

Editor: Dhev Fretes Bakkara
11 Juni 2025 | 18:08 WIB
99

 Aroma khas kopi piltik menyambut para pecinta seni saat memasuki kawasan Huta Art Space, Siborong-borong, Tapanuli Utara. Di tengah atmosfer...

Read moreDetails

Berita Terbaru

Narkoba

Pengedar Narkoba Diringkus di Tanah Jawa, Polisi Ungkap Jaringan Kukdong

18 September 2025 | 19:15 WIB
99
Pendidikan

USI Genap 60 Tahun, Wali Kota: Terus Lahirkan Generasi Unggul dan Kompetitif

18 September 2025 | 18:06 WIB
99
Narkoba

Selundupkan 10 Kg Sabu dan Cannabis Flower dari Malaysia ,Warga Aceh PMI Ilegal Ditangkap Polda di Asahan

18 September 2025 | 17:42 WIB
99
Berita

Brimob Polda Sumut Disposal Mortir di Tapsel, Warga Selamat dari Ancaman Ledakan

17 September 2025 | 20:13 WIB
99
Sumut

Brimob Polda Sumut Gagalkan Tawuran, 5 Remaja dengan Sajam dan Bong Sabu Diamankan

17 September 2025 | 20:00 WIB
99
Narkoba

Empat Wanita dan Jejak Ekstasi di Balik Gemerlap Galaxy Hall & KTV Tanjungbalai

17 September 2025 | 06:39 WIB
99
Narkoba

Polda Sumut Bongkar Peredaran Ekstasi di Galaxy Hall & KTV Tanjungbalai, Lima Tersangka Ditangkap

16 September 2025 | 21:31 WIB
99
Sumut

Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Sumut Gelar Upacara Penyucian Tunggul “Wiyasa Bapra Nirbaya” Sambut HUT ke-66 Pelopor

15 September 2025 | 16:57 WIB
99
Sumut

Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Sumut Gelar Syukuran HUT ke-66, Wujud Syukur dan Soliditas untuk Nusa dan Bangsa

15 September 2025 | 16:49 WIB
99
Sumut

Personel Brimob Polda Sumut Kompi 4 Batalyon C Hadir Bersama Warga Desa Ononamele I Lot, Perkuat Pamswakarsa Demi Harkamtibmas Kondusif

15 September 2025 | 16:43 WIB
99
Simalungun

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M di Kabupaten Simalungun: Doa dan Munajat untuk Simalungun Maju

15 September 2025 | 13:40 WIB
99
Narkoba

Prayogi, Buruh Harian Lepas Asal Aceh Ditangkap Polisi Saat Transaksi Sabu di Medan

15 September 2025 | 12:21 WIB
99
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2017-2024 Siantarcorner.com

rotasi barak berita hari ini danau toba berita

No Result
View All Result
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMUT
  • NUSANTARA
  • DUNIA

© 2017-2024 Siantarcorner.com

rotasi barak berita hari ini danau toba berita