Siantar Corner
No Result
View All Result
12 Juli 2025 | 13:58 WIB
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMUT
  • NUSANTARA
  • DUNIA
No Result
View All Result
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMUT
  • NUSANTARA
  • DUNIA
No Result
View All Result
Siantar Corner
No Result
View All Result
  • SMSI
  • google news
  • danautoba.co.id
  • Siantar
  • Simalungun
  • Sumut
  • Nusantara
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Future
  • Gallery
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Seremoni
Home Berita Nusantara

Tentang Suro dan Muharam, Dua Arah yang Berbeda dalam Satu Wadah

Editor: Dhev Fretes Bakkara
31 Juli 2022 | 00:08 WIB
in Nusantara
69
SHARES
99
VIEWS

Warga membawa kepala kerbau saat Tradisi Sedekah Kepala Kerbau Gunung Merapi di Lencoh, Selo, Boyolali. Selain sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi, tradisi itu juga berisi permohonan perlindungan sehingga terhindar dari bencana. (ANTARA FOTO)

Tanggal 1 Suro tahun ini jatuh pada Sabtu 30 Juli 2022. Dengan demikian malam 1 Suro dirayakan pada Jumat malam, 29 Juli 2022. Ini mengacu pada SKB 3 Menteri yang menyatakan Tahun Baru Islam 2022 atau 1 Muharam 1444 Hijriah tepat pada Sabtu, 30 Juli 2022. Apa itu Suro? Apakah Suro sama dengan Muharam? Berikut penjelasannya.
Suro dan Muharam
Suro adalah nama bulan pertama dalam penanggalan atau kalender Jawa. Sedangkan Muharam adalah bulan pertama dalam penggalan Islam atau Hijriah.

Dalam buku Perayaan 1 Suro di Pulau Jawa karya Indah Julie Rini (MKS, 2010), pergantian tahun Hijriah dan tahun Jawa hampir selalu bersamaan. Sebab, sejak 382 tahun lalu kalender Jawa mengadopsi sistem penanggalan Hijriah yang berdasarkan pergerakan bulan mengelilingi bumi (sistem lunar).

Di Jawa, Muharam dan Suro memang hampir identik. Namun, menurut KH Muhammad Sholikhin dalam bukunya Misteri Bulan Suro: Prespektif Islam Jawa (Narasi, 2010), Muharam dan Suro memiliki muatan makna dan peristiwa yang berbeda. “Bisa dikatakan bahwa keduanya memiliki dua arah yang berbeda dalam satu wadah”

Di Jawa, Muharam dan Suro memang hampir identik. Namun, menurut KH Muhammad Sholikhin dalam bukunya Misteri Bulan Suro: Prespektif Islam Jawa (Narasi, 2010), Muharam dan Suro memiliki muatan makna dan peristiwa yang berbeda. “Bisa dikatakan bahwa keduanya memiliki dua arah yang berbeda dalam satu wadah” (Sholikin, 2010:22).

Muharam Bulan Suci
Mengutip Tafsir al-Qurthubi dan Tafsir Ibn Katsir atas Surat At-Taubah ayat 36, KH M Sholikhin menjelaskan Allah menetapkan hitungan 12 bulan tiap tahunnya. Empat di antaranya adalah bulan suci atau bulan haram, yaitu Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab.

Zulkaidah dan Zulhijah adalah bulan ke-11 dan ke-12 dalam Hijriah. Sedangkan Muharam adalah bulan ke-1. Seperti diketahui, tiga bulan berturut ini berkaitan dengan penyelenggaraan ibadah haji. Adapun Rajab atau bulan ke-7 adalah saat Nabi Muhammad melaksanakan Isra Mikraj, dua perjalanan suci dalam semalam.

Keistimewaan Muharam
Ada banyak keistimewaan Muharam dalam agama Islam. Salah satunya tanggal 1 Muharam adalah hari pertama dalam tahun baru Hijriah. Tarikh atau perhitungan tahun Hijriyah dimulai sejak Nabi Muhammad hijrah dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

Penggunaan tahun Hijriah dilakukan oleh Umar bin Khatthab pada tahun keempat dia menjadi khalifah, atau 17 tahun setelah hijrah Nabi (Sholikin, 2010:23). Perhitungan kalender ini ditentukan berdasarkan tarikh qamariyah (sistem lunar).

 

Satu tahun Hijriah lebih pendek 11 hari dari tahun Masehi yang penghitungannya berdasarkan perjalanan bumi mengelilingi matahari atau solar system. Satu tahun Hijriyah rata-rata 354 hari, sedangkan Masehi 365 hari.

Sejarah Kalender Jawa
Di Jawa, tahun Hijriah dipakai sebagai sistem penanggalan Jawa yang ditetapkan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma, yang kadang disebut sebagai penanggalan Aboge (Sholikin, 2010:23). Dalam praktiknya, penanggalan Jawa terkadang berjarak sehari lebih lama dari Hijriah.

Tahun Jawa lebih muda 78 tahun dibandingkan tahun Masehi. Sebab, penanggalan Jawa tetap menggunakan tahun Saka, namun penghitungan harinya menjadi tarikh qamariyah (sistem lunar). Menurut KH M Solikhin, penggabungan dua sistem penanggalan ini merupakan ijtihad penting yang dilakukan Sultan Agung yang menjadi simbol asimilasi budaya Islam dan Jawa.

Menurut laman resmi Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Kalender Jawa juga disebut sebagai Kalender Sultan Agungan karena diciptakan pada pemerintahan Sultan Agung (1613-1645). Sultan Agung adalah raja ketiga dari Kerajaan Mataram Islam.

Pada masa itu masyarakat Jawa menggunakan kalender Saka dari India yang penghitungannya didasarkan pada pergerakan matahari (solar system). Karena menggunakan kalender Saka, perayaan-perayaan adat yang diselenggarakan keraton tidak selaras dengan perayaan-perayaan hari besar Islam.

Agar perayaan adat keraton bersamaan waktunya dengan perayaan hari besar Islam, Sultan Agung membuat sistem penanggalan baru yang memadukan kalender Saka dan Hijriah. Kalender ini meneruskan tahun Saka, namun melepaskan sistem perhitungan yang lama dan menggantikannya dengan perhitungan berdasar pergerakan bulan.

“Karena pergantian tersebut tidak mengubah dan memutus perhitungan dari tatanan lama, maka pergeseran peradaban ini tidak mengakibatkan kekacauan, baik bagi masyarakat maupun bagi catatan sejarah,” tulis laman kratonjogja.id, diakses pada Senin (25/7/2022).

Suro dari Hari Ke-10 Muharram
Menurut KH Muhammad Sholikhin dalam bukunya, nama bulan Suro berasal dari kata ‘Asura. Hari Asura adalah hari kesepuluh bulan Muharam atau bulan pertama dalam tahun Hijriah.

Dalam Ensiklopedia Islam dijelaskan bahwa hari kesepuluh dalam bulan Muharam dipandang sebagai hari yang mempunyai keutamaan. Sebab, pada hari Asyura itu Allah SWT menentukan banyaknya peristiwa di muka bumi yang menyangkut pengembangan agama tauhid.

Dalam sebuah atsar yang dicatat Imam al-Ghazali dalam kitabnya Mukasyafah al-Qulub-al-Muqarrib min’Allam al-Ghuyub (Pembuka Hati yang Mendekatkan dari Alam Gaib), disebutkan pada hari Asura Allah menciptakan ‘Arsy, langit, bumi, matahari, bulan, bintang, dan surga.

Pada hari Asura pula banyak terjadi peristiwa penting dalam sejarah para nabi, dan masih banyak lagi keistimewaan lainnya.(ist)

Share28Tweet17SendShare

Berita Terkait

Nusantara

Pameran foto warisan Toba 2025, Menghidupkan budaya lewat lensa di Huta Art Space

Editor: Dhev Fretes Bakkara
11 Juni 2025 | 18:08 WIB
99

 Aroma khas kopi piltik menyambut para pecinta seni saat memasuki kawasan Huta Art Space, Siborong-borong, Tapanuli Utara. Di tengah atmosfer...

Read more
SMSI Gelar Seminar Nasional: Usulan Gelar Pahlawan untuk RM Margono Ditunda Demi Etika Politik
Nusantara

SMSI Gelar Seminar Nasional: Usulan Gelar Pahlawan untuk RM Margono Ditunda Demi Etika Politik

Editor: Dhev Fretes Bakkara
11 April 2025 | 20:13 WIB
99

JAKARTA — Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat menggelar Seminar Nasional bertajuk "Peran RM Margono Djojohadikusumo dalam Membangun Indonesia", Kamis...

Read more
Nusantara

Selamat Memperingati Hari Ulos Nasional 2024

Editor: Dhev Fretes Bakkara
18 Oktober 2024 | 10:37 WIB
99

Kamis, 17 Oktober 2024 diperingati sebagai Hari Ulos Nasional. Sejumlah pihak merayakan Hari Ulos Nasional, salah satunya Jiwa Perempuan Indonesia...

Read more
Nusantara

SAH! Putusan MK: Penghayat Parmalim Masuk Kolom KTP dan KK

Editor: Dhev Fretes Bakkara
6 Agustus 2024 | 14:15 WIB
99

Kemendagri siap melaksanakan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait diperbolehkannya penganut kepercayaan, salahsatunya Parmalim (agama leluhur suku Batak), dicantumkan dalam kolom...

Read more

Berita Terbaru

Berita

Kapolri Groundbreaking 29 SPPG di Sumut, Dukung Percepatan Program Makan Bergizi Gratis Nasional

11 Juli 2025 | 22:47 WIB
99
Berita

Tempuh Jalur Resmi,PPABS: Tanah Adat Simalungun Bukan Milik Marga Luar Harajaon

11 Juli 2025 | 13:06 WIB
99
Simalungun

Bupati dan Wabup Simalungun Ikuti Panen Raya Padi Kodam I/BB Bersama Panglima TNI

11 Juli 2025 | 12:55 WIB
99
Siantar

Harga Beras Terus Naik, Pemko Pematangsiantar Siapkan Pasar Murah

10 Juli 2025 | 22:57 WIB
99
Berita

20 Kg Sabu Bermerek “ANGEL 246 TEAM ONE” Diamankan Polda Sumut, Jaringan Antarwilayah Terbongkar

10 Juli 2025 | 22:34 WIB
99
Siantar

Pemko Pematangsiantar Turut Berduka Atas Wafatnya Istri Anggota DPRD Darson Rajagukguk

9 Juli 2025 | 20:55 WIB
99
Siantar

Sosialisasi Perpres 57/2023, Pemko Siantar Fasilitasi Dunia Usaha dan Pencari Kerja

9 Juli 2025 | 19:05 WIB
99
Siantar

Ketua TP PKK Pematangsiantar Hadiri Puncak HKG ke-53 dan Rakernas X PKK di Kaltim

8 Juli 2025 | 22:10 WIB
99
Berita

Parapat Jadi Sorotan! Menpar RI dan 7 Kepala Daerah Bahas Masa Depan Kaldera Toba

8 Juli 2025 | 21:37 WIB
99
Berita

Kecelakaan di Jalur Tele, Satu Tewas dan Beberapa Luka, Polisi Masih Selidiki

8 Juli 2025 | 17:56 WIB
99
Berita

Mobil dinas Propam dipakai anak pejabat, viral usai terlibat insiden serempetan di Medan

8 Juli 2025 | 14:10 WIB
99
Narkoba

Gempur Narkoba! Sat Narkoba Polres Simalungun Bekuk 26 Tersangka dalam Operasi Antik Toba 2025

8 Juli 2025 | 11:10 WIB
99
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2017-2024 Siantarcorner.com

rotasi barak berita hari ini danau toba

Spin Mahjong Ways 1 Saldo Tembus 60 Juta
No Result
View All Result
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMUT
  • NUSANTARA
  • DUNIA

© 2017-2024 Siantarcorner.com

rotasi barak berita hari ini danau toba