Berastagi, 31 Juli 2025 – Matahari baru saja beranjak tinggi ketika gelombang massa mulai memenuhi jalan-jalan utama kota Berastagi. Warga datang dari berbagai penjuru Kabupaten Karo, membawa semangat dan harapan, menanti momen yang sudah lama mereka nantikan: Festival Bunga dan Buah 2025. Di tengah keramaian itu, nama Bobby Nasution terus menggema. Sang Gubernur Sumatera Utara tiba, disambut sorakan dan tepuk tangan yang menggema dari puluhan ribu warga.
Bukan sekadar festival tahunan, bagi masyarakat Karo, Festival Bunga dan Buah adalah wujud syukur atas tanah subur yang mereka pijak dan rezeki yang mereka panen. Tahun ini, gelaran berlangsung lebih semarak, dengan Bobby Nasution secara langsung melepas parade mobil hias, kontingen busana, dan pertunjukan budaya lainnya dari panggung utama Open Stage Berastagi.
“Luar biasa antusias warga Karo, luar biasa sambutannya. Melihat ramainya warga yang memeriahkan event ini, saya yakin ini akan menjadi dorongan ekonomi dan pariwisata yang besar bagi Karo,” ujar Bobby, tersenyum di tengah keramaian.
Namun Bobby tak sekadar menikmati kemeriahan. Ia mengingatkan pentingnya tidak melupakan esensi dari perayaan ini. Dengan nada serius, ia mengajak masyarakat menjaga alam dan menghargai karunia Tuhan.
“Kita harus mensyukuri pemberian Tuhan ini, tanah yang subur, pertanian yang bagus. Kita harus menjaganya, agar alam ini juga menjaga kita, memberi kita kehidupan,” katanya dari atas panggung, yang disambut tepuk tangan meriah.
Festival yang berlangsung selama tiga hari ini tak hanya berisi hiburan. Ada pula penampilan seni musik dan tari tradisional, makan buah gratis, hingga business matching untuk membuka peluang UMKM dan menarik minat investor.
Tak hanya Bobby yang hadir. Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha juga berdiri di atas panggung, memberi penghormatan atas kontribusi besar Karo untuk Indonesia.
“Karo punya peran penting dalam sejarah bangsa ini. Dari sektor pertanian, pariwisata, bahkan sejarah perjuangan kemerdekaan. Di tanah ini, Soekarno dan Hatta pernah diasingkan, dan nenek moyang Karo ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” kata Giring, penuh semangat.
Sementara itu, Bupati Karo Antonius Ginting menegaskan komitmennya untuk menyelenggarakan festival yang lebih baik di masa depan. Ia tak ingin persiapan dilakukan mendadak seperti sebelumnya.
“Satu minggu setelah event ini selesai, panitia untuk tahun depan langsung dibentuk. Kami ingin Festival Bunga dan Buah menjadi lebih baik lagi setiap tahunnya,” tegasnya.
Tak ketinggalan, sejumlah tokoh hadir dalam pembukaan: Direktur Otorita Borobudur Agustin Peranginangin, jajaran Forkopimda Sumut, anggota DPRD Sumut dan Karo, serta sejumlah bupati/walikota dan pejabat dari Kementerian Pariwisata.
Kemeriahan hari pertama ini menjadi sinyal bahwa Tanah Karo tak sekadar punya keindahan alam, tapi juga semangat masyarakat yang hidup dan tumbuh bersama tradisi. Dan di tengah bunga dan buah yang bermekaran, Bobby Nasution menanam harapan: agar festival ini menjadi magnet ekonomi dan warisan budaya yang tak lekang oleh waktu.