Polda Sumatera Utara melalui Direktorat Reserse Narkoba berkolaborasi dengan Polres Langkat dan Polres Binjai merilis hasil pengungkapan kasus narkotika selama periode Januari – Agustus 2025. Dalam konferensi pers di Mapolres Langkat, Rabu, (20/08/ 2025)
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, menyebut bahwa kolaborasi ini cukup berhasil dengan total 429 kasus yang diungkap dan 534 orang tersangka yang diamankan.
“Estimasi jiwa yang berhasil diselamatkan mencapai 1.533.564 orang, sedangkan nilai barang bukti narkoba yang berhasil diamankan sebesar Rp298.361.400.000,” ujarnya.
Dirresnarkoba Polda Sumut, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak, menambahkan bahwa pemberantasan narkoba tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab aparat penegak hukum saja, melainkan harus melibatkan semua pihak termasuk masyarakat dan stakeholder.
“Kolaborasi dan koordinasi pengungkapan narkoba tidak bisa dilakukan sektoral, tetapi membutuhkan keterlibatan semua lini,” ucapnya.
Dari pengungkapan 429 kasus tersebut, polisi menyita barang bukti berupa 206 kilogram sabu, 7.000 butir ekstasi, lebih dari 9.000 unit Happy Vibe, 170 gram kokain, dan ganja. Selain itu, ditemukan juga peredaran minuman keras di sejumlah tempat hiburan malam, hasil kerja sama dengan Bea Cukai.
Lima modus utama yang ditemukan di wilayah Langkat dan Binjai antara lain adalah transaksi narkoba melalui jalur perairan, pembangunan barak dan loket narkoba di perkebunan dan ladang, penggunaan media sosial untuk transaksi khususnya ekstasi dengan sistem COD, peredaran narkoba secara terbuka di tempat hiburan malam yang melibatkan manajemen, serta penggunaan tim pantau dan pengawas lengkap dengan alat komunikasi HT dan anak di bawah umur untuk mengawasi pergerakan petugas.
Kombes Calvijn juga mengungkap tiga fakta menarik dari pengungkapan kasus tersebut. Yang pertama, pengungkapan 190 kilogram sabu di perairan Langkat yang dibawa oleh kapal nelayan. “Tersangka mendapat instruksi dari DPO berinisial YD untuk mengambil narkoba dari kapal Oscadon di perairan lepas,” ujarnya. Petugas yang memperoleh informasi ini berhasil menangkap dua tersangka dan menemukan sabu yang disembunyikan di bagian kapal yang telah dimodifikasi. “Tim butuh waktu enam jam untuk mengangkat barang bukti tersebut,” tambahnya.
Fakta kedua, lanjut Calvijn, adalah penggerebekan tiga tempat hiburan malam, yaitu D4 dan Blue Sky di Langkat serta Blue Star di Binjai. “Para tersangka yang diamankan merupakan bagian dari manajemen, mulai dari pengendali, pelayan, hingga Lady Companion,” jelasnya. Dari lokasi ini, polisi juga menemukan gubuk, barak, dan loket narkoba. “Kami sedang mendalami apakah ada keterkaitan antara barak yang berdiri di ladang dengan tempat hiburan malam tersebut,” tegasnya.
Fakta ketiga, menurutnya, adalah adanya barak-barak narkoba yang kembali berdiri dalam waktu singkat meski sebelumnya telah dihancurkan oleh aparat. “Ini menunjukkan bahwa jaringan narkoba di wilayah ini sangat adaptif dan cepat membangun kembali sistemnya,” katanya.
Untuk memperkuat pengawasan, Polda Sumut menerjunkan tim penebalan di wilayah hukum Polres Langkat dan Binjai. “Kami melakukan peningkatan kegiatan rutin (KRYD) satu kali di Langkat dan dua kali di Binjai. Hasilnya, 20 kasus berhasil diungkap dan 27 tersangka diamankan,” urainya. Ia menambahkan bahwa tim masih terus bekerja dan memiliki waktu untuk mengungkap lebih banyak jaringan narkoba.
Sementara itu, Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo, melaporkan pengungkapan terbaru yang terjadi pada Selasa malam, 19 Agustus 2025, pukul 23.30 WIB di Jalinsum wilayah Payau Trupuk, Tanjungpura. “Kami berhasil menghentikan mobil L300 warna putih. Saat diperiksa, ditemukan tas coklat berisi 20 plastik sabu, masing-masing seberat 50 gram. Totalnya 1 kilogram,” ungkapnya. Penumpang berinisial S (44), warga Deliserdang, langsung diamankan.
Kapolres Binjai, AKBP Bambang C. Utomo, menyampaikan bahwa Satres Narkoba Polres Binjai selama periode Januari hingga Agustus 2025 telah mengungkap 160 kasus dengan 218 orang tersangka, terdiri dari 207 laki-laki dan 11 perempuan. Barang bukti yang berhasil disita meliputi 2.129,7 gram sabu, 105,49 gram ganja, dan 1.256 butir ekstasi.
“Operasi juga kami lakukan di beberapa barak dan loket narkoba, seperti Barak Kuda yang mengungkap dua kasus dengan lima tersangka serta barang bukti 179 gram sabu dan 1.113 gram ganja. Di Barak Babi, kami amankan satu tersangka dengan barang bukti 2,8 gram sabu dan 16,4 gram ganja,” paparnya. Di tempat hiburan malam MBS, polisi menangani tiga kasus dengan tiga tersangka dan menyita 23 butir ekstasi, satu pil Happy Vibe, serta menangani satu kurir yang positif menggunakan narkoba dan langsung diarahkan untuk rehabilitasi.
Menanggapi keberhasilan tersebut, Bupati Langkat, Ondin, memberikan apresiasi terhadap Polda Sumut dan jajarannya. “Ini tidak boleh berhenti di sini, karena pasti masih ada peredaran narkoba lainnya. Jika kita membiarkannya, ini menjadi dosa bersama. Ini adalah usaha terbaik untuk menyelamatkan generasi bangsa kita,” tutupnya.
