Suasana haru menyelimuti kunjungan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Simalungun ke masyarakat adat Sihaporas, Dusun Aek Batu, Nagori Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Jumat (26/9/2025). Sejumlah ibu-ibu dari Masyarakat Adat Keturunan Ompung Mamontang Laut Ambarita Sihaporas (Lamtoras) tampak menangis terharu saat mendengarkan pesan kemanusiaan yang disampaikan Kapolres Simalungun, AKBP Marganda Aritonang, SH, SIK, MM.
Kapolres menekankan pentingnya kehidupan yang baik dan layak bagi seluruh lapisan masyarakat, serta komitmen Polri untuk hadir secara nyata di tengah masyarakat yang sedang menghadapi kesulitan.
“Kunjungan ini merupakan wujud kepedulian Polri bersama pemerintah untuk hadir dan mendengar langsung keluhan masyarakat. Fokus utama kami adalah kemanusiaan,” ujar AKBP Marganda Aritonang saat dikonfirmasi, Minggu (28/9/2025) malam.
Kunjungan Forkopimda ini menyusul terjadinya bentrok antara warga Sihaporas dengan karyawan dan security PT Toba Pulp Lestari (TPL) Tbk beberapa waktu sebelumnya. Rombongan Forkopimda tiba di Dusun Aek Batu sekitar pukul 10.00 WIB dan disambut Camat Pematang Sidamanik, Manganjur Lumbangaol, SE, serta Ketua Kelompok Lamtoras, Mangitua Ambarita.
Pertemuan berlangsung di kediaman Masta Br Hutabarat (Op Renata) dan dihadiri berbagai unsur pimpinan daerah, termasuk Wakil Bupati Simalungun Benny Gusman Sinaga, Dandim 0207/Simalungun Letkol Inf Gede Agus Dian Pringgana, serta perwakilan dari Polres dan instansi lainnya.
Wakil Bupati Simalungun dalam sambutannya menyampaikan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan konflik secara adil.
“Kedatangan kami menunjukkan bahwa pemerintah hadir untuk mendengar dan mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat,” ujar Benny Gusman.
Sementara itu, Mangitua Ambarita menyampaikan bahwa saat ini masyarakat tidak dapat beraktivitas di ladang karena akses jalan diputus oleh PT TPL, bahkan beberapa tanaman mereka ditebang. Situasi ini, menurutnya, sangat mengganggu kehidupan dan perekonomian warga.
Kapolres Simalungun mengimbau agar semua pihak menjaga ketertiban serta tidak terpancing emosi yang bisa berujung pada tindak pidana baru.
“Kami netral dalam persoalan ini. Semua laporan sudah kami terima dan sedang kami tangani secara profesional sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Momen paling emosional terjadi ketika Kapolres menyampaikan pesan tulus tentang pentingnya hidup layak bagi semua pihak. Ucapan tersebut disampaikan dengan penuh empati, yang membuat sejumlah ibu-ibu Lamtoras menangis terharu.
Setelah pertemuan, pada pukul 10.45 WIB, Forkopimda dan warga bersama-sama meninjau lokasi perladangan yang disengketakan, termasuk jalan yang telah diputus oleh pihak perusahaan. Tinjauan ini bertujuan melihat langsung kondisi nyata masyarakat Sihaporas.
Meskipun sempat direncanakan kegiatan bakti sosial berupa penyerahan paket sembako, warga Dusun Aek Batu menolak bantuan tersebut. Penolakan ini menjadi isyarat bahwa mereka lebih menginginkan penyelesaian konflik secara menyeluruh daripada bantuan sesaat.
Wakil Bupati menyatakan, Pemerintah Kabupaten Simalungun bersama Polres, Kodim 0207, dan instansi terkait lainnya akan terus berupaya mencari win-win solution agar konflik ini tidak berlarut-larut.
Untuk menjaga keamanan, Polres Simalungun telah meningkatkan status siaga di wilayah tersebut dengan menggelar patroli rutin, serta menyiagakan personel Brimob Polda Sumut sebanyak 1 SSK di Mako Polsek Parapat.