Simalungun – Tak ingin menunggu bencana datang berulang, Bupati Simalungun Anton Achmad Saragih langsung turun tangan menyikapi banjir yang kerap melanda kawasan Pasar Bawah, Kelurahan Serbalawan, Kecamatan Dolok Batu Nanggar.
Dengan langkah cepat dan sigap, Bupati melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kecamatan Tapian Dolok untuk menelusuri akar permasalahan banjir yang selama ini menghantui warga. Dalam sidak tersebut, ia disambut hangat oleh Camat Tapian Dolok Juraini Purba, Sekcam Hengky Sitanggang, beserta jajaran staf kecamatan dan sejumlah warga yang turut menyampaikan keluh kesahnya.
“Masalah banjir ini tak bisa didiamkan. Jangan tunggu sampai banjir datang lagi baru ribut. Kita harus tangani sekarang!” tegas Bupati dalam keterangannya di lokasi.
Tingginya curah hujan beberapa waktu terakhir memang menjadi momok tersendiri bagi warga Tapian Dolok dan sekitarnya. Sejumlah titik rawan seperti ruas jalan Siantar-Medan, simpang Dolok Ulu, dan simpang Batu Silangit dilaporkan tergenang air deras yang kemudian bermuara ke Sungai Sikkam—menyebabkan luapan hingga membanjiri ratusan rumah di Pasar Bawah Serbalawan.
Bupati Anton menegaskan bahwa permasalahan ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan rapat biasa. Ia menyoroti bahwa sudah dua kali rapat dilakukan, bahkan dengan wacana mendatangkan tim ahli, namun hingga kini belum ada solusi konkret.
“Ini bukan soal satu daerah saja. Ini soal nyawa dan kenyamanan masyarakat kita. Kita akan adakan rapat koordinasi secepatnya, melibatkan semua pihak terkait,” tegasnya lagi.
Rapat koordinasi penanganan banjir dijadwalkan akan digelar dalam waktu dekat di Kantor Camat Tapian Dolok. Bupati juga mengungkapkan bahwa banyaknya ‘PR’ di Kabupaten Simalungun justru menjadi penyemangatnya untuk terus bergerak dan memberi solusi nyata.
“Banyak PR, bukan berarti lelah. Tapi jadi bahan bakar semangat saya untuk bekerja lebih keras. Banjir ini harus kita tangani tuntas!” tutupnya penuh semangat.
Langkah cepat Bupati ini pun mendapat apresiasi dari masyarakat yang berharap agar persoalan banjir tidak lagi menjadi momok musiman di wilayah mereka.