Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr. Jean Calvijn Simanjuntak, S.I.K., M.H. menegaskan pentingnya langkah cepat dan terstruktur dalam menangani antrean panjang serta kelangkaan BBM di Kota Medan. Dalam rapat koordinasi dengan Pertamina Patra Niaga di ruang kerjanya, Senin (1/12/2025) sekitar pukul 10.00 WIB, ia secara khusus menyoroti laporan viral terkait dugaan BBM tercampur air di salah satu SPBU.
“Isu BBM tercampur air yang viral di media sosial jangan dibiarkan berlarut-larut. Masyarakat harus mendapat kepastian. Lakukan pengecekan dan respon cepat,” tegasnya.
Rapat dihadiri Kabag Ops Kompol Pardamean Hutahaean, Kasat Reskrim AKBP Bayu Putro Wijayanto, Kasat Intelkam Kompol Lengkap Suherman Siregar, Kanit Pidsus Iptu Andika, Kanit II Sat Intelkam Ipda Ali Amsyah Batubara, serta perwakilan Pertamina Pramana C. Tarigan dan Bay Haki. HISWANA MIGAS turut hadir melalui Indah Sari Karo-Karo dan Aris.
Dalam arahannya, Kapolrestabes meminta Pertamina mempercepat distribusi dan memastikan stok BBM aman di seluruh SPBU. “Pasokan harus mengalir tanpa hambatan. Ini untuk menjaga kepercayaan masyarakat,” ucapnya. Ia juga meminta langkah konkret dalam menghadapi kekosongan stok, termasuk peningkatan pengamanan dan personel SPBU.
Terkait dugaan BBM tercampur air, Kapolrestabes menekankan pentingnya pemeriksaan tanki secara menyeluruh. “Cek seluruh tangki penampungan. Pastikan kedap, tidak ada kebocoran, tidak ada air masuk. Ini menyangkut keselamatan konsumen,” tegasnya.
Kapolrestabes juga meminta SPBU tidak melayani pengisian menggunakan jerigen dan sementara membatasi pengisian maksimal Rp200 ribu per kendaraan sesuai SOP Pertamina. Ia mengingatkan pentingnya komunikasi terbuka kepada masyarakat. “Setiap SPBU harus menjelaskan bila stok habis. Jangan biarkan warga menunggu tanpa kejelasan,” ucapnya.
Pihak Pertamina memastikan pasokan BBM aman dan menyatakan akan menambah jam operasional SPBU dari 12 jam menjadi 24 jam. Kasat Intelkam Kompol Lengkap Suherman Siregar menambahkan pentingnya informasi resmi untuk menangkal kepanikan. Ia mendorong rekayasa lalu lintas di SPBU dan pembentukan satgas keamanan.
Analisa menunjukkan kelangkaan BBM dipicu cuaca buruk pada 27 November 2025 yang menghambat kapal Pertamina bersandar serta banjir di beberapa titik Kota Medan yang mengganggu distribusi. Situasi ini berpotensi menimbulkan antrean panjang, kemacetan, keributan di SPBU, hingga panic buying akibat isu viral.
Polrestabes Medan merekomendasikan penempatan personel Samapta, Lantas, dan Polsek jajaran untuk pengamanan di SPBU. Pertamina diminta menyampaikan breaking news terkait ketersediaan BBM untuk meredam keresahan masyarakat.