Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara bersama jajaran berhasil mengungkap 3.078 kasus tindak pidana narkotika sepanjang Januari hingga Juni 2025. Sebanyak 3.970 tersangka diamankan, terdiri dari bandar, kurir, dan pengedar dari berbagai wilayah hukum di Sumut.
Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi dan sinergi antara Polda Sumut dan seluruh stakeholder dalam memerangi peredaran narkoba.
“Penangkapan para tersangka menjadi bentuk nyata komitmen Polda Sumut dalam menyelamatkan masyarakat dari bahaya narkoba,” tegas Whisnu saat konferensi pers, Kamis (3/7).
Selama enam bulan, Polda Sumut menyita barang bukti narkotika dengan total berat mencapai 1,2 ton, terdiri dari sabu seberat 1.163,88 kg, 189.975 butir pil ekstasi, 267,25 kg ganja, 6.071 batang pohon ganja dari ladang seluas enam hektare, 2,06 kg kokain, 94.237 butir pil Happy Five, dan 60.000 cartridge liquid vape mengandung narkotika golongan I.
Direktur Resnarkoba Polda Sumut, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak, menyebut ada tiga pengungkapan besar yang menjadi perhatian publik, yakni penggerebekan pabrik liquid vape narkoba di apartemen mewah di Medan, penangkapan pekerja migran dari Malaysia, serta pengungkapan narkoba di tempat hiburan malam.
“Modus penyelundupan dilakukan melalui jalur laut dari Malaysia, masuk ke wilayah Sumut melalui Tanjung Balai, Asahan, dan Batubara,” jelas Calvijn.
Selain pengungkapan kasus, Polda Sumut juga melaksanakan 590 kali giat Gerebek Sarang Narkoba yang menghasilkan 288 kasus pidana serta merehabilitasi 192 pengguna. Sementara dari 90 razia tempat hiburan malam, ditemukan 19 kasus dengan 73 orang direhabilitasi.
Selama Semester I, Polda Sumut juga menggelar tiga operasi besar yakni Ops Ketupat Toba, Ops Pekat Toba, dan Ops Antik Toba 2025. Dalam Ops Antik Toba, yang berlangsung selama 21 hari, polisi mencatat sejarah dengan pengungkapan 685 kasus, penyitaan 428,14 kg sabu, dan penggerebekan pabrik pod vape narkoba pertama di Indonesia.
Pemusnahan barang bukti dilakukan terhadap 27 kasus dari 49 tersangka dalam periode 7 April hingga 30 Juni 2025. Barang bukti yang dimusnahkan meliputi 282,12 kg sabu, 1.875 butir ekstasi, 19,36 kg ganja, 16.827 butir Happy Five, dan ribuan cartridge liquid vape narkoba.
Diperkirakan, sebanyak 7,5 juta jiwa berhasil diselamatkan dari bahaya narkoba, dengan nilai barang bukti yang dimusnahkan mencapai Rp1,64 triliun.
“Polda Sumut akan terus konsisten, tegas, dan berkelanjutan dalam memberantas peredaran narkotika dan premanisme demi menyelamatkan generasi muda dan menjaga stabilitas keamanan serta iklim investasi di Sumatera Utara,” pungkas Kombes Pol Calvijn.
