Setelah tiga hari melakukan pencarian intensif, dua wisatawan yang tenggelam di perairan Danau Toba, tepatnya di alur Jembatan Tano Ponggol, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Senin pagi, 22 September 2025, pukul 09.00 WIB.
Korban pertama yang ditemukan adalah Owen Siregar, berusia sekitar 21 hingga 24 tahun, warga Garoga, Kabupaten Tapanuli Utara. Tak lama berselang, jenazah Jendri (atau Jenry) Pardede, berusia 25 hingga 26 tahun, warga Lumban Julu, Balige, Kabupaten Toba, juga berhasil dievakuasi dari dasar perairan.
Penemuan jenazah keduanya dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD Kabupaten Samosir, serta tim penyelam profesional. Kedua jenazah ditemukan di dasar alur Jembatan Tano Ponggol, lokasi yang sama dimana kedua korban dilaporkan tenggelam.
Koordinator Basarnas Danau Toba, Erikson Gultom, menyampaikan, “Keduanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan berada di dasar alur Jembatan Tano Ponggol.” Selanjutnya, jenazah kedua korban dievakuasi menggunakan perahu karet dan dibawa ke RSUD Hadrianus Sinaga, Pangururan, untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut.
Setelah proses tersebut selesai, jenazah diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dibawa ke rumah duka.
Kronologi Kejadian dan Pencarian
Insiden tenggelamnya Owen dan Jendri terjadi pada Sabtu sore, 20 September 2025. Informasi awal datang dari rekan-rekan korban yang melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar dan segera diteruskan ke tim SAR.
Sejak laporan diterima, tim SAR dari Pos Parapat langsung bergerak menuju lokasi untuk melakukan pencarian. Pencarian dimulai pada Sabtu malam dengan menggunakan peralatan canggih seperti aqua eye dan alat pendeteksi suhu tubuh manusia di dalam air guna membantu menemukan keberadaan korban.
Meski pencarian intensif dilakukan pada hari Minggu (21/9/2025), hasilnya masih nihil hingga akhirnya pada Senin pagi, kedua korban berhasil ditemukan.
Erikson Gultom menjelaskan, “Kami menggunakan berbagai metode penyisiran dan penyelaman di sejumlah titik, termasuk bantuan alat pendeteksi korban di dalam air.”
Dukungan Tim Gabungan dan Masyarakat
Proses pencarian dan evakuasi melibatkan kerja sama tim gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD Kabupaten Samosir, serta relawan penyelam. Selain itu, masyarakat sekitar dan para warga lokal juga memberikan dukungan besar dengan memadati lokasi pencarian sejak hari pertama.
Kepala BPBD Samosir, Sarimpol Manihuruk, mengonfirmasi penemuan kedua korban dan menyampaikan apresiasi atas kerja keras semua pihak yang terlibat.
“Pencarian melibatkan tim gabungan dan mendapat dukungan masyarakat yang sejak awal terus memadati lokasi,” ujarnya.
Penutupan Operasi dan Ucapan Belasungkawa
Dengan ditemukannya kedua jenazah, operasi pencarian resmi ditutup oleh tim SAR. Erikson Gultom turut menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban.
“Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga. Semoga keluarga diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi musibah ini,” pungkas Erikson.
