Siantar Corner
No Result
View All Result
8 Juli 2025 | 16:06 WIB
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMUT
  • NUSANTARA
  • DUNIA
No Result
View All Result
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMUT
  • NUSANTARA
  • DUNIA
No Result
View All Result
Siantar Corner
No Result
View All Result
  • SMSI
  • google news
  • danautoba.co.id
  • Siantar
  • Simalungun
  • Sumut
  • Nusantara
  • Dunia
  • Ekonomi
  • Future
  • Gallery
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Seremoni
Home Berita

Dia Bukan Kartini, Dia Apni Si Petani

Editor: Dhev Fretes Bakkara
20 April 2017 | 18:43 WIB
in Berita, Ekonomi, Headline, Kesehatan, Lifestyle, Slide
345
SHARES
99
VIEWS
Apni Olivia Naibaho, Saat menjadi Finalis Duta Petani Muda

Tak perlu menjadi Kartini, namun jadilah dirimu sendiri. Hanya saja tetap harus memberikan manfaat bagi kehidupan orang lain.

Hari ini, 21 April merupakan peringatan Hari Kartini. Anak-anak bangsa, khususnya kaum Hawa beramai-ramai memeringatinya. Di hari ini, banyak pandangan dan pikiran mengarah ke wanita kelahiran Jepara, Jawa Tengah itu.

Sosok-sosok Kartini masa kini pun ‘dimunculkan’. Padahal, mereka bukan Kartini. Mereka-mereka itu adalah diri mereka sendiri. Mereka telah berjuang, berpikir, dan berkarya. Mereka pun ada di mana-mana.

Di Kota Pematangsiantar, ada Apni Olivia Naibaho SE MMin. Perempuan ini bukan walikota, bukan pula anggota DPRD. Dia seorang petani! Yah dia seorang petani yang berjuang menyelamatkan  manusia dan lingkungan dari kerusakan serta kerugian yang ditimbulkan penggunaan bahan kimia   berbahaya,  semacam pestisida anorganik dan lainnya.

Apni Olivia Naibaho, Hendak Memasarkan Hasil Pertanian Organik

Sejak Maret tahun 2013, Apni memilih berkecimpung menjadi petani, khususnya petani sayur organik. Selain bertani, ia memasarkan sendiri hasil pertaniannya. Kini, ia telah memiliki beberapa orang petani binaan. Mereka menanam kangkung, sawi manis, sawi pahit, bayam merah, bayam hijau, dan pokcoy. Tentunya tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya.

“Aku bersama enam orang petani di Blok Songo bertani sayur secara organik,” sebut Apni.

Setelah panen, lanjut Apni, hasilnya dijual ke kantor-kantor pemerintah dan swasta, termasuk puskesmas dan sejumlah bank yang ada di kota Pematangsiantar.

Diceritakan Apni, sebelumnya setamat sekolah menengah atas,  ia  sempat merantau ke Jakarta. Setelah 12 tahun, tepatnya tahun 2012 ia memilih kembali ke Pematangsiantar. Di kota kelahirannya, termasuk juga di kabupaten tetangga, Simalungun, Apni melihat kehidupan para petani sangat miris.

“Mereka miskin, terpuruk hidupnya,” tukas Apni,  yang selama di Jakarta bekerja di yayasan  peduli kaum marjinal.

Setelah ditelusuri, lanjut Apni, ternyata para petani itu tertindas oleh tengkulak.

“Tengkulak itu seakan-akan membantu petani dan memberikan modal, tapi kemudian petani terpaksa menjual hasil pertaniannya ke tengkulak dengan harga sangat murah,” sesal Apni.

Apni memilih bertanam sayur organik. Alasannya, pertanian organik tidak merusak tanah. Selain itu, hasil pertaniannya lebih sehat dan aman dikonsumi.

“Harga jual pun lebih tinggi,” sambungnya.

Diakui Apni, sebelum turun langsung ke areal pertanian, ia terlebih dahulu memelajari ilmu pertanian, khususnya pertanian organik. Sebab, latar belakang pendidikannya bukanlah pertanian.

Awalnya, Apni bertani sendiri. Ia mengontrak lahan di Simpang Kerang selama enam bulan. Kemudian, pindah ke kawasan Tanjung Pinggir, hingga kemudian ke Blok Songo, Simalungun, sampai sekarang.

“Semuanya itu (lahan) disewa. Aku nggak punya lahan,” aku Apni, seraya menambahkan ia berobsesi para petani beralih dari pertanian kimia ke organik. Lantas Apni menampung seluruh hasil pertanian mereka dan memasarkannya. Plus, ia menjadi konsultan bagi para petani.

Di Blok Songo, Apni membantu petani mulai dari membangun bedengan hingga panen.

“Jadi mereka (petani) melihat apa yang kulakukan. Selama setahun terus seperti itu. Sambil aku menjalin relasi dengan petani dan memotivasi mereka untuk beralih ke pertanian organik. Setahun kemudian, ada dua petani tertarik untuk bertani organik. Setelah panen, aku yang memasarkan sayur mereka,” beber Apni lagi.

Diakui Apni, kini ia memang tidak lagi langsung turun ke lahan pertanian. Ia lebih memokuskan diri sebagai distributor sayuran organik yang dihasilkan para petani binaannya di Blok Songo.

“Nama brand kami Siantar Sehat, atau Sise,” sebut sulung dari tiga bersaudara ini. Selain itu, Apni pun mencoba usaha baru, yaitu produk olahan dari sayur, yang disebut stik sayur Sise.

Menurut Apni, masa panen sayur organik tidak bisa dipastikan. Apalagi jika cuaca tidak jelas seperti saat ini. Namun biasanya, kata perempuan yang masih lajang ini, bisa 2-3 kali dalam seminggu. Dari sekitar delapan rante areal pertanian mereka, sekali panen rata-rata menghasilkan 30-50 kilogram sayuran. Harga pun jauh di atas harga sayuran kimia. Misalnya, kangkung. Dari hasil pertanian dengan menggunakan bahan kimia, harganya Rp2 ribu per kilogram. Namun untuk kangkung organik menjadi Rp7 ribu per kilogram.

Ditambahkannya  selain memproduksi  dan menjual sayuran segar, bersama sejumlah petani yang diajaknya bergabung, mereka memproduksi penganan stik  berbahan sayuran  organik.

Duta Petani Muda

Sebagai petani, Apni telah diakui berprestasi. Ia pernah mengikuti pemilihan Duta Petani Muda 2016. Dari 514 petani muda seluruh Indonesia, Apni masuk 10 besar finalis.

“Aku terpilih sebagai peserta berdedikasi,” sebut alumni SD Taman Asuhan, SMP Bintang Timur, dan SMA Negeri 4 Pematangsiantar ini.

Menurut Apni, mengubah pola pikir dan membangkitkan kesadaran petani dan konsumen  memang lah tidak semudah membalik telapak tangan. Kendati demikian,  wanita kelahiran Pematangsiantar 30 April 1982 ini mengaku optimis.

\

“ Mengubah pola pikir   itu ga segampang membalikkan tangan walaupun yg ditawarkan ke petani dan konsumen  itu sesuatu yang bagus, jadi harus sabar,“ sebutnya optimis.

Ia pun sangat berharap  ke depan akan makin banyak petani dan konsumen yang sadar dan beralih ke pola pertanian organik dan ramah lingkungan.

Ada kepuasan tersendri bagi Apni  menjalani kegiata pertanian organik. Alumni Universitas Bung Karno ini merasa sangat puas ketika petani memutuskan beralih ke pertanian organik  dan terjadi peningkatan pendapatan. Sedangkan konsumen beralih ke produk sayuran organik dan bertanya padanya  kapan panen.

Ia pun  menawarkan dan memasarkan produk  dengan lisan dari orang per orang maupun lewat berbagai media sosial. Untuk kaum hawa, khususnya ibu-ibu yang ada di Pematangsiantar, Apni mengajak agar memulai pola hidup sehat, salah satunya dengan  memilih sayuran organik bagi keluarganya.

“Aku berharap setiap rumah tangga memanfaatkan halaman rumah dengan bertanam sayur organik sehingga sehat dikonsumsi keluarganya. Wanita dimana pun berada bisa berdampak positif sehingga ada gunanya dulu Kartini mengumandangkan Emansipasi, “ (Rivay Bakkara) Tulisan  didedikasikan untuk wanita-wanita hebat. Selamat Hari Kartini…

Foto; Apni Olivia Naibaho

 

Tags: Apni olivia Naibahohari kartinikartini masa kinikartini siantarpertanian organikpetani muda
Share304Tweet17SendShare

Berita Terkait

Berita

Mobil dinas Propam dipakai anak pejabat, viral usai terlibat insiden serempetan di Medan

Editor: Dhev Fretes Bakkara
8 Juli 2025 | 14:10 WIB
99

Sebuah mobil dinas milik Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Tapanuli Selatan menjadi sorotan publik setelah terlibat insiden serempetan di...

Read more
Narkoba

Gempur Narkoba! Sat Narkoba Polres Simalungun Bekuk 26 Tersangka dalam Operasi Antik Toba 2025

Editor: Dhev Fretes Bakkara
8 Juli 2025 | 11:10 WIB
99

Selama 21 hari pelaksanaan Operasi Antik Toba 2025, Satuan Narkoba Polres Simalungun berhasil mengungkap 24 kasus peredaran narkotika dan menangkap...

Read more
Simalungun

212 Jamaah Haji Kabupaten Simalungun Tahun 2025 Tiba di Tanah Air Dalam Keadaan Sehat Walafiat

Editor: Dhev Fretes Bakkara
8 Juli 2025 | 10:44 WIB
99

Sebanyak 212 Jamaah haji asal Kabupaten Simalungun Tahun 2025 usai melaksanakan ibadah haji di tanah suci Makkah dan telah kembali...

Read more
Sumut

Pria Kecelakaan di Tanjung Morawa Ternyata Bawa Sabu dan Obat Keras Diamankan Brimob

Editor: Dhev Fretes Bakkara
8 Juli 2025 | 09:17 WIB
99

Brimob Sigap! Pria Kecelakaan di Tanjung Morawa Ternyata Bawa Sabu dan Obat Keras Tanjung Morawa, 7 Juli 2025 — Personel...

Read more

Berita Terbaru

Berita

Mobil dinas Propam dipakai anak pejabat, viral usai terlibat insiden serempetan di Medan

8 Juli 2025 | 14:10 WIB
99
Narkoba

Gempur Narkoba! Sat Narkoba Polres Simalungun Bekuk 26 Tersangka dalam Operasi Antik Toba 2025

8 Juli 2025 | 11:10 WIB
99
Simalungun

212 Jamaah Haji Kabupaten Simalungun Tahun 2025 Tiba di Tanah Air Dalam Keadaan Sehat Walafiat

8 Juli 2025 | 10:44 WIB
99
Sumut

Pria Kecelakaan di Tanjung Morawa Ternyata Bawa Sabu dan Obat Keras Diamankan Brimob

8 Juli 2025 | 09:17 WIB
99
Siantar

Semangat Kebersamaan Warnai Jalan Santai dan Senam Pagi di UHKBPNP Pematangsiantar

5 Juli 2025 | 18:44 WIB
99
Siantar

Wali Kota Pematangsiantar Dukung Kajian Lima Hari Sekolah Bersama Gubernur Sumut

5 Juli 2025 | 13:31 WIB
99
Berita

Dari Oskadon ke Darlynes,190 Kg Sabu Diamankan di Tengah Laut Pangkalan Susu

4 Juli 2025 | 17:43 WIB
99
Siantar

Pemko Pematangsiantar Apresiasi KPw BI sebagai Lembaga Terkontributif dalam Pengendalian Inflasi

3 Juli 2025 | 20:57 WIB
99
Siantar

Menuju Podium Juara: Pelantikan Pengurus KONI Pematangsiantar 2025–2029

3 Juli 2025 | 20:40 WIB
99
Berita

Satu Hari, Dua Serangan! Polda Sumut Amankan 290 Kg Sabu Jaringan Internasional

3 Juli 2025 | 20:03 WIB
99
Berita

Polda Sumut Sita 1,2 Ton Narkoba Senilai Rp1,64 Triliun, Selamatkan 7,5 Juta Jiwa

3 Juli 2025 | 15:47 WIB
99
Berita

100 Kg Sabu Gagal Edar! Polda Sumut Kembali Bongkar Jaringan Internasional Malaysia

2 Juli 2025 | 14:10 WIB
99
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2017-2024 Siantarcorner.com

rotasi barak berita hari ini danau toba

Spin Mahjong Ways 1 Saldo Tembus 60 Juta
No Result
View All Result
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMUT
  • NUSANTARA
  • DUNIA

© 2017-2024 Siantarcorner.com

rotasi barak berita hari ini danau toba