Oleh: Pdt.Dion Ponomban.
Mengapa Penting memahami kekekalan?
1.Kekekalan lebih riil dan lebih nyata dari pada dunia yang nyata kita lihat ini. Dunia hanyalah bersifat sementara, dan anda tidak akan selamanya berada di dunia ini. Kita akan meninggalkan dunia yang fana ini dan memasuki kekekalan. Dimana di dalamnya tidak ada masa dan waktu. Bukan seratus tahun, bukan seribu tahun bukan hanya triliunan tahun tetapi terus menerus tahun tidak habis-habisnya.
Itu sebabnya Yesus mengatakan kepada orang-orang yang tidak perduli dengan kekekalan dan hanya sibuk dengan hal-hal lahiriah. Dia menyebutnya adalah orang-orang yang bodoh.
(Luk 12:15-21) Kata-Nya lagi kepada mereka: “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.”
Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat dimana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kau sediakan, untuk siapakah itu nanti?
Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah.”
*Iblis sangat ingin mengambil kekekalan hidupmu. Dengan segala tipu dayanya, sehingga anda lupa tentang hakekat kekekalan dan hanya ingat pada dunia ini dan anda lupa membangun kekekalan yang adalah kekayaan.
* Betapa mahalnya harga kekekalan hidupmu, jika tidak Yesus tidak perlu menderita begitu rupa sampai harus mati di kayu salib dengan penderitaan yang luar biasa, betapa menderitanya hati Bapa dan Roh Kudus, melihat Yesus Anak Allah yang hidup diperlakukan tidak baik, seprti domba yang kelu diam ketika bulunya diguntingi, dia sepeta anak domba lemah dibawa ke pembantaian.
Kekekalan hidupmu terlalu mahal harganya, harganya seharga hidup Yesus,
(1 Tim 6:17-19) Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi, dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.
* Pemahaman tentang kekekalan adalah rahasia kemenangan hidup Paulus atas apapun. Memahami kekekalan membuat Paulus memiliki kekuatan untuk mengalahkah, ketakutan, kekuatiran bahkan semua hal yg dapat membuat hatinya menjadi tawar.
2 Korintus 4:8-13, 16-18 (TB) Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini.
Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu.
Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
2. Memahami kekekalan menjadi kekuatan untuk kita menang atas kesenangan dan keindahan dunia ini.
Ibrani 11:24-27 (TB) Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,
karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.
Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.
Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan.
@- Dunia hanya seperti mainan saat kita melihatnya dari kekekalan, semua yang di anggap berharga sebelumnya hanyalah sampah belaka.
(Fil 3:7-8) Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.
Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
@- Sebelum manusia jatuh dalam dosa manusia memandang kekekalan (yang tidak kelihatan) itu dgn begitu jelas ttp setelah melanggar perintah Tuhan manusia menyadari dan melihat ketelanjangan mereka dgn begitu jelas, sebelumnya mereka juga telanjang ttp mrk tidak melihat atau fokus kepada hal-hal lahiriah itu. Mereka lebih menyadari kekekalan yg tidak kelihatan dari pada hal hal lahiriah, yg kelihatan, ttp dosa telah membuat manusia lebih menyadari hal hal yg nyata (dunia) dari pada kekekalan.
Bapa di surga lewat Roh Kudus dan Tuhan Yesus datang menyelamatkan dan memulihkan kita dan nengarahkan kita untuk kembali pada panggilan dasar kita sebagai manusia.
(Maz 73:25-26) Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.
Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.
– Apakah anda sedang memandang kepada kekekalan ? jika tidak! anda tidak punya kekuatan untuk menghadapi gelombang dunia ini, anda akan tawar hati. kita tidak bisa spt daniel n teman teman.
– Apakah anda memandang dunia dari kekekalan? jika tidak anda akan lebih memilih dunia ini, kita akan kesulitan menjadi murid Krsitus.
Selamat Hari Minggu, Salam dari redaksi…
Discussion about this post