Video segerombolan pelajar yang mengenakan seragam pramuka ugal-ugalan di jalan raya dan menendang nenek-nenek di pinggir jalan viral di media sosial. Ini lokasi diduga pelajar menendang nenek-nenek tersebut.
Terdapat beberapa kecocokan antara lokasi kejadian di video dan tampilan di Google Street View. Salah satunya tiang listrik dengan posisi miring ke arah barat.
Di dalam video tersebut terlihat juga deretan perbukitan yang mirip dengan lokasi di Gunung Tua Pargarutan.
Tak hanya itu, adanya tiang listrik bertegangan tinggi yang menghadap ke arah timur. Di mana tiang listrik itu terekam saat nenek tersebut berlari menjauhi para pelajar itu.
Sebelumnya diketahui, video viral rombongan pelajar yang menendang nenek-nenek di pinggir jalan itu disorot Menko Polhukam Mahfud Md. Mahfud meminta Polri turun tangan.
Dalam video yang berdurasi 0.13 detik tersebut terlihat sekelompok anak-anak itu berhenti di depan seorang nenek yang mengenakan songkok putih dengan membawa bungkusan makanan. Dua anak laki-laki yang mengendarai sepeda motor bermerk Vixion Yamaha berwarna hitam dengan pelat T 3350 BK terlihat seperti menghardik si nenek. Kemudian temannya yang mengendarai sepeda motor tersebut seperti hendak turun.
Tiba-tiba dari depannya muncul seorang temannya yang lain menendang nenek itu hingga tersungkur. Si nenek yang belum diketahui identitasnya tersebut sontak berteriak dan langsung bergegas bangkit lalu pergi meninggalkan anak-anak itu diikuti tawa sekelompok anak-anak itu. Melihat si nenek pergi, merekapun juga pergi mengendarai sepeda motornya sambil tertawa.
Video itu telah dibagikan di Facebook (FB) sebanyak 75.476 kali, 54.744 komentar dan 36.800 like/emoticon sedih serta marah. Berbagai reaksi warganet melihat video tersebut, sebagian besar mengecam dengan menunjukkan rasa amarah, kesal, geram, dan mengutuk tingkah polah anak-anak itu, hingga meminta aparat kepolisian segera menangkap mereka.
Setelah ditelusuri, pelat T 3350 BK itu adalah wilayah Purwakarta dengan pajak yang telah mati. Namun ternyata kejadian tersebut di Tapanuliselatan (Tapsel). Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi membenarkan hal tersebut dan menyatakan. Bahwa anak-anak itu telah diamankan pihak Kepolisian Resor (Polres) Tapsel. “Iya kejadian di Tapsel, sudah diamankan Polres Tapsel,” ujarnya singkat.
Kapolres Tapsel, AKBP Imam Zamroni menyebutkan, anggotanya berhasil mengamankan 5 orang remaja, antara lain IH, ZA, VH, AR, dan RM. Kuat dugaan pelajar yang menendang seorang nenek di pinggir jalan hingga terpelanting tersebut berinisial IH dan yang merekam berinisial ZA.
Dijelaskan Imam, bahwa para pelajar ini adalah siswa sekolah tingkat atas di Kabupaten Tapsel. Sedangkan satu di antara mereka, yakni ASH, lulusan satu sekolah keagamaan di Tapsel.
“Semua masih berstatus pelajar yang bersekolah di SMK kabupaten Tapanuli Selatan dan usianya juga masih dibawah umur,” terangnya, Minggu (20/11/2022).
Imam mengungkapkan, para pelaku memiliki peran masing-masing saat menjalankan aksinya. Satu dari lima pelaku melakukan penganiayaan. Sementara, sisanya merekam kejadian tersebut menggunakan kamera ponsel.
“Yang kami amankan ada enam pelaku, yang ada di dalam video ada lima yang mengambil gambar ada satu. Para pelaku ditangkap tadi malam,” ujarnya.
Menurut keterangan Imam, para pelaku sudah sering melakukan penganiayaan kepada nenek yang mengalami gangguan jiwa tersebut. Pada September 2022, para pelajar ini juga melakukan penganiayaan ke korban.
“Jadi sebelumnya bulan September, ada video yang sempat viral juga, tapi viralnya bersamaan kemarin,” katanya.
Para pelaku sebelumnya memukul korban menggunakan sebatang kayu.
“Untuk barang bukti yang kami amankan antara lain, dua unit Handphone milik ZA dan IH serta satu unit sepeda motor nomor polisi T 3350 BK milik RM,” terangnya. Sementara itu untuk korban, pihak kepolisian masih mencari keberadaannya atau pihak keluarganya.(***)