
“Sekolah Dasar Islam Terpadu Ulil Albab merupakan sekolah dasar yang Islami. Guru-gurunya kreatif dan peduli dengan murid tanpa memandang pekerjaan orangtuanya. Pendidikan umum dan agamanya seimbang. Sebagai orangtua, kami sangat merasakan manfaat yang luar biasa. Anak-anak memiliki akhlak yang baik, hafalan surat-surat pendek (Alquran) luar biasa. Sekolah tidak terlalu membebani anak dengan pekerjaan rumah yang banyak.”
*Plh Walikota Pematangsiantar, Hefriansyah Noor dan istri Syahputri Hutabarat – Orangtua murid SDIT Ulil Albab Pematangsiantar.
Pematangsiantar, kota terbesar kedua di Provinsini Sumatera Utara, sempat menyandang predikat sebagai kota pendidikan. Sejumlah sekolah dengan kualitas dan metode pendidikan modern dan terpadu ada di kota ini. Sekolah Dasar Islam Terpadu Ulil Albab salah satunya. Selain mendidik siswa mahir dalam bidang study pelajaran, lembaga pendidikan ini mendidik anak memiliki karakter yang islami.

Sekolah ini dibangun bermodalkan tekad dan niat Agus Suhairi Nasution pada tahun 2005 silam. Kala itu Agus Suhairi Nasution yang pernah menjadi wakil rakyat ini melihat ada permasalahan yang harus segera diatasi. Permasalahan yang begitu pelik tengah menggerogoti sendi-sendi kehidupan generasi muda, mulai dari krisis moral hingga pengaruh buruk narkoba.
Miris dengan kondisi itu, ia berharap bisa membina anak-anak sekolah menjadi generasi yang tak hanya pintar dalam bidang ilmu pengetahuan. Namun memiliki akhlak mulia dan menjalani kehidupan sesuai dengan sunah –sunah rasul serta memiliki karakter yang islami.
Dengan dukungan dan kerjasama yang baik bersama Herawati Hasibuan yang tak lain adalah istrinya, Agus Suhairi Nasution pun menjalankan niat dan usahanya. Di atas tanah berukuran 3600 meter persegi, di Jalan Lokomotif , Pematangsiantar proses belajar pun dimulai. Agus Suhairi Nasution menceritakan saat itu hanya ada satu lokal dengan sembilan orang peserta didik. Di sana lah tonggak sejarah SD IT Ulil Albab dipancakkan.
Niat tulus dan kerja keras yang ikhlas ternyata tidak menghianati hasil, di tahun kedua sekolah ini sudah memiliki 50 orang peserta didik. Berjalan 12 tahun, SD IT Ulil Albab kini memiliki 280 orang peserta didik yang dibagi dalam dua belas lokal. Ke depan Agus Suhairi Nasution berharap Ulil Albab memiliki sekolah jenjang SMP dan SMA hingga perguruan tinggi.
Program Belajar
Proses belajar dan mengajar di SD IT Ulil Albab berbeda dengan sekolah kebanyakan, meski di sekolah ini juga tidak mengenyampingkan materi pelajaran yang sesuai dengan kurikulum dari pemerintah.
Pagi hari pukul 07.00 WIB, siswa dan siswi sudah berada di sekolah, kehadiran anak didik ini sudah disambut guru disana. Masuk ke pekarangan sekolah, anak didik diwajibkan menyalam guru, hal ini mendidik dan membiasakan anak memiliki rasa hormat kepada guru dan orangtua.
Kegiatan belajar akan dimulai dengan majelis pagi, diisi dengan muhasabah diri, mengintrospeksi diri. Guru mengevaluasi sholat siswa, memotivasi siswa untuk perbaikan ahlak.
“ Majelis pagi merupakan kegiatan awal pembelajaran, guru mengevaluasi sholat siswa, memotivasi dan mengarahkan siswa untuk perbaikan ahlak, “ jelas Herawati.
Ditambahkannya, di sekolah ini ada mentoring, pendalaman keislaman, mempelajari kisah –kisah nabi, tentang ahlakul kharimah.
Setelah mengikuti majelis pagi, proses belajar dilanjutkan dengan kurikulum umum. Di sekolah ini, tahfiz Alquran menjadi materi wajib bagi siswa. Beberapa waktu lalu, sebanyak 13 orang siswa baru mengikuti wisuda setelah hafiz alquran sebanyak juz 30. Ini meningkat drastis dari tahun sebelumnya , tahun lalu hanya tiga orang siswa yang berhasil hafiz. Diharapkan tahun depan aka nada 50 orang siswa yang hafiz Alquran.
“ Tahun depan kita harapkan ada lima puluh anak didik yang hafiz Alquran, minimal juz 30 ,“ sebut Agus Suhairi Nasution.
Anak didik berada dalam pengawasan dan pembinaan guru mulai dari pukul 07.00 – 14.30 WIB, anak-anak makan siang bersama di sekolah setiap harinya. Untuk urusan sholat pastinya tidak ketinggalan. Siswa kelas satu sampai kelas tiga diajarkan dan diwajibkan mengikuti sholat dzuhur di musholla sekolah. Sementara siswa kelas empat, lima dan enam dibawa oleh guru untuk mengikuti dan melaksanakan sholat dzuhur di mesjid.
Di jelaskan Agus Suhairi Nasution, pola pembelajaran yang diterapkan disekolah ini guru berperan sebagai ayah/ibu, teman dan pengasuh anak didik.
“ Selama di sekolah anak dibimbing guru, baik belajar, sholat , dan mengaji. Bahkan berwudhu pun dibimbing guru, guru disini menggantikan peran orang tua, “ jelas Agus Suhairi Nasution.
Berbagai kegiatan ekstra kurikuler juga ada dalam materi pembinaan yang diterapkan di sekolah ini. Kegiatan pramuka, sains, matematika, seni dan olah raga.
“ Kita membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler, sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki,” jelas Dini Dumasari Sp.d, kepala sekolah .
Sejak beroperasi dua belas tahun silam, siswa dan alumni SD IT Ulil Albab sudah mengukir sejumlah prestasi. Baru -baru ini sejumlah anak didik berhasil memeroleh beberapa penghargaan.
Disebutkan Dini Dumasari Sp.d, Riza Aulia salah seorang siswi telah meraih juara satu pertandingan bulutangkis O2 SN. Muhammad Haikal dan Salwa, masing masing meraih juara dua dalam pertandingan tennis meja O2 SN. Sementara Riziq berhasil meraih juara dua, dan Sultan Jangga Manda meraih juara tiga tingkat SD se Siantar Simalungun dalam try out yang diselenggarakan Primagama. Berbagai prestasi lainnya pun sudah pernah mereka raih.
Testimony
Sekolah Dasar Islam Terpadu Ulil Albab menjadi pilihan bagi sejumlah orangtua di Pematangsiantar untuk mendidik dan membina anak. Plh Walikota Pematangsiantar Hefriansyah Noor dan istri Syahputri Hutabarat, salah satu orang tua siswa yang memilih SDIT Ulil Albab.
“Alasan saya menyekolahkan putra putri saya di SDIT Ulil Albab adlh krn merupakan sekolah dasar yang islami, memiliki guru-guru yang kreatif, peduli dengan murid-muridnya tanpa memandang apa pekerjaan orangtuanya. Pendidikan umum dan agamanya seimbang,” jelas mereka.
Ditambahkan lagi, orangtua mendapat banyak manfaat atas pendidikan yang diterima anak di sekolah tersebut.
“Manfaat yang kami rasakan sebagai orangtua sangat luar biasa, anak-anak memiliki akhlak yang baik. Hafalan-hafalan surat pendek yang luar biasa, sekolah tidak terlalu membebani anak dengan pekerjaan rumah yang banyak. Tetapi mereka (guru-red) mendidik murid untuk mandiri dan belajar sesuai dengan kemampuan, mereka tidak terlalu memaksa, tambahnya.
Pihak sekolah dinilai komunikatif dengan orangtua terkait perkembangan dan kondisi anak dan bersama-sama mendapatkan solusi yang tepat.
“Hubungan orang tua dengan pihak sekolah sangat baik, sekolah selalu memberitahu baik atau buruknya akhlak anak-anak .Termasuk pendidikan anak dan bagaiman solusi penyelesaian terhadap masalah anak –anak, “ imbuhnya.
Terakhir mereka menyampaikan harapan, semoga SD IT Ulil Albab makin baik dan tak lupa menyampaikan rasa terimakasih kepada pihak sekolah.
“Harapan saya untuk SDIT Ulil Albab semoga semakin hebat ke depannya dalam pelayanan kepada anak dan wali murid. Saya pribadi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada SDIT Ulil Albab. Karena tiga anak saya sekolah di Ulil Albab, Alhamdulillah mereka luar biasa bagi saya. Jujur mungkin kalau kami orangtua mendidik mereka sendiri tanpa ada pendidikan dari sekolah mungkin kehebatan itu tidak akan ada. Alhamdulillah putri saya yang pertama sudahh hapal juz 30 setelah tamat dari SDIT Ulil Albab dan semoga menyusul dengan putra kedua dan ketiga saya, insyaallah,“tutup Syahfitri Hutabarat. (Rivay Bakkara)
Discussion about this post