Di tengah semangat Idul Adha yang sarat makna pengorbanan dan kebersamaan, pemandangan yang menghangatkan hati terlihat di halaman Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pematangsiantar, Jumat pagi (6/6/2025). Ketua TP PKK Kota Pematangsiantar, Ny. Liswati Wesly Silalahi, datang menyerahkan langsung seekor sapi kurban dari keluarga besar Wesly Silalahi, yang tak lain adalah Wali Kota Pematangsiantar.
Yang membuat momen ini menarik dan unik, sosok Ny. Liswati—yang dikenal luas sebagai istri seorang kepala daerah beragama Kristen—menyerahkan hewan kurban untuk dirayakan dalam tradisi umat Muslim. Penyerahan dilakukan dengan penuh kehangatan dan disambut langsung oleh Ketua MUI Kota Pematangsiantar, Drs. HM Ali Lubis, dan Sekretaris H. Muhammad Ridwansyah Putra.
“Semoga pagi ini membawa berkah. Ini bukan hanya soal sapi, ini simbol cinta dan kehormatan. Kami sudah menganggap Pak Wesly bagian dari keluarga besar MUI,” ungkap Ridwansyah dengan senyum tulus.
Sapi coklat berukuran besar itu tak sekadar hewan kurban, tetapi menjadi simbol nyata toleransi yang hidup di Pematangsiantar—kota yang belum lama ini dinobatkan sebagai lima besar Kota Toleran di Indonesia.
Ketua MUI, Drs. Ali Lubis, tak kalah menyampaikan rasa terima kasihnya. Ia menyebut penyerahan hewan kurban ini sebagai bentuk nyata sinergi antara pemerintah dan tokoh agama.
“Terima kasih kepada Bapak Wesly Silalahi dan Ibu Liswati. Ini bukan hanya ibadah, ini pesan kuat bahwa Siantar adalah rumah bersama. Semoga di bawah kepemimpinan beliau, hubungan Pemko dan MUI makin solid,” ujarnya.
Ali juga menyatakan tekad untuk membawa Pematangsiantar meraih kembali posisi puncak sebagai kota paling toleran.
“Insya Allah, kita rebut kembali peringkat pertama. Kita semua punya tanggung jawab membesarkan dan memuliakan kota ini.”
Ny. Liswati pun menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idul Adha 1446 H kepada seluruh umat Muslim di kota ini. Ia berharap kurban dari keluarga mereka bisa membawa manfaat dan berkat.
“Kami hanya ingin berbagi. Semoga ini jadi berkat bagi yang menerima, dan semakin menguatkan persaudaraan di kota kita tercinta.”
Sapi kurban tersebut disembelih langsung oleh Ketua MUI, disaksikan oleh Ny. Liswati. Momen ini menjadi penegas bahwa di Kota Pematangsiantar, perbedaan bukanlah jurang pemisah, melainkan jembatan penguat persaudaraan