Keluarga diciptakan untuk berkuasa atas ciptaan-NYA yang lain

Keluarga diciptakan untuk berkuasa atas ciptaan – NYA yang lain

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung
di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.

quot;(Kej 1:27-28)
Hanya orang-orang yang segambar dengan Allah yang mampu mengatur ciptaan- ciptaan Tuhan yang lain seperti; bumi, laut, ikan segala sesuatu yang ada di dunia ini. Allah telah melihat hal itu dan keluarga diberi kepercayaan dan memilki tanggung jawab untuk mengelola ciptaan Tuhan yang lain.

Kerusakan yang terjadi di bumi hari ini disebabkan karena manusia sebagai pengelola tidak lagi segambar dengan Allah. Korupsi, kejahatan, ketidak-adilan serta kehancuran alam, laut, darat, dan yang lainnya disebabkan karena manusia (keluarga) tidak lagi segambar dengan Allah. Manusia telah mengalami degradasi atau penurunan dalam hal itu (kesegambaran dengan Allah).

ADAM & HAWA (KELUARGA) di beri kepercayaan untuk mengelola semua yang Dia telah ciptakan agar mendatangkan kebaikan bagi semua, baik itu manusia dan ciptaan-Nya yang lain. Saat Adam dan Hawa hidup dalam kesegambaran dengan Allah mereka hidup dalam kelimpahan, tidak kekurangan apapun, sehat, tidak ada kemiskinan atau kematian, tetapi saat
mereka tidak lagi segambar dengan Allah, maka mereka mulai mengalami ketakutan dan kematian, kutuk dan penderitaan.

Dosa telah merusak semua tatanan penciptaan dan rancangan Allah termasuk tatanan yang ada didalam keluarga, saat dosa masuk kedalam dunia hal yang terjadi manusia mulai mengalami ketidak normalan dalam banyak hal, mereka kehilangan kemesraan yang begitu indah dan berubah menjadi saling menyalahkan, mereka harus bekerja keras untuk mendapat makanan
dan sebelumnya hal itu tidak pernah terjadi karena tanah mengeluarkan hal-hal yang baik untuk mereka tetapi setelah itu tanah hanya mengeluarkan semak dan duri itu sebabnya manusia harus mengusahakannya tidak seperti sebelum mereka jatuh ke dalam dosa.

Yesus Kristus datang agar setiap pribadi, keluarga, gereja atau komunitas orang percaya dipulihkan untuk kembali hidup sesuai dengan rencana awal Allah menciptakan, Adam dan Hawa ataupun keluarga sebelum jatuh kedalam dosa. Dosa telah membuat manusia kehilangan kemuliaan dan pemerintahan Allah didalam hidup mereka (Roma 3:23-24) tetapi Kasih Karunia Allah membawa tiap kita kembali pada citra dan rencana Allah yang semula untuk keluarga kembali berkuasa atas ciptaan-ciptaan Tuhan yang lain.

Yesaya bernubuat ketika manusia dipulihkan kembali kepada citra Allah maka ada hal- hal yang luar biasa akan terjadi. Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu. Anak yang menyusu akan bermain-main dekat liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya.

(Yesaya11:6-9) Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kau tempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang; burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa
yang melintasi arus lautan. Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!(Maz 8:4-10)

Keberadaan Allah dapat dilihat dari semua yang diciptakan-Nya. Betapa bahagia-nya apabila tiap kita dapat mengenal dan menikmati Allah hanya dengan melihat atau memandang ciptaan-Nya; langit, bumi dan yang lainnya terlebih ketika kita melihat manusia atau keluarga, seharusnya kita sungguh-sungguh dapat melihat Allah sama seperti apa yang Yesus katakan jika engkau melihat Aku maka engkau telah melihat BAPA. Bagaimana dengan anda? apakah berani
berkata ”jika engkau melihat saya atau keluargaku maka engkau telah melihat Allah.

Kerajaan Sorga kerap kali diumpamakan dengan yang namanya pernikahan, kita melihat Kerajaan Allah di umpamkan seperti mempelai wanita yang sedang menantikan mempelai Pria, hal ini sangat menarik karena kerajaan sorga di umpamakan dengan hal tersebut, dari sini kita seharusnya memahami bahwa keluarga sudah seharusnya mampu menceritakan kerajaan Allah kepada dunia ini.

Keluarga yang kuat dalam Tuhan adalah keluarga yang dibangun sesuai dengan pola Allah, dalam hidup ini selalu ada pola yang berlaku dan harus di ikuti jika tidak tentu akan ada masalah yang muncul dalam keluarga. Pola yang salah dalam area apa saja akan menimbulkan problem, contoh orang yang mengalami penyakit setelah diteliti masalahnya lebih disebabkan oleh pola makan yang tidak baik.

Jika keluarga kita ingin menjadi keluarga yang dapat menunjukan Allah pada dunia ini. Hiduplah dalam prinsip dan pola Allah khususnya prinsip yang Tuhan telah berikan di dalam keluarga. Dibutuhkan kasih yang tak bersyarat agar gambar Allah dapat terwujud di dalam keluarga. Jika tidak! maka akan begitu mudahnya keluarga mengalami kehancuran. Kasih Allah seharusnya menjadi dasar bagi setiap keluarga anak-anak Tuhan. Tanpa itu semuanya akan menjadi sia-sia
sebab Allah tidak disebut iman atau mujizat tetapi Allah adalah KASIH, jika kita meletakkan KASIH sebagai dasar dari tiap keluarga maka keluarga itu pasti akan bertemu dengan Allah pada akhirnya sebab Allah adalah Kasih itu sendiri.

Tidaklah mudah membangun kelurga yang mampu menceritakan atau mempresentasikan Allah kepada dunia ini. Dibutuhkan kerja sama dari semua komponen keluarga :Bapak, ibu, anak untuk semua bersehati bersama-sama mewujudkan Kristus di tengah-tengah keuarga. Kita tidak boleh saling menuntut tetapi masing-masing bertanggung jawab terhadap tugas dan fungsinya. Apa peran kita dalam keluarga? Lakukanlah dengan penuh taggung jawab maka saya percaya Kristus akan nyata di dalam keluarga-keluarga setiap orang yang percaya.

Pernahkah anda melihat kaca cermin yang pecah? Ketika kita melihat kaca itu maka dia akan memantulkan wajah kita yang tidak utuh lagi sebab kaca itu retak atau pecah maka akan muncul gambar yang tidak jelas, sehingga gambar itu menjadi lucu dan membingungkan, bukankah hal ini yang sering terjadi dalam keluarga kristen hari ini ketika mereka tidak hidup dalam prinsip Kerajaan Allah (perceraian, perselingkuhan) maka yang terpantul dari keluarga bukanlah gambar Allah tetapi justeru hal-hal yang memalukan dan merendahkan Krsitus Yesus Tuhan kita.

Buku-buku yang saya tulis berawal dari 2 hal yang Tuhan ingatkan untuk saya perhatikan dengan seksama yang pertama adalah hubungan pribadi tiap orang dengan Tuhan (Intimacy worship), yang kedua adalah keluarga, Tuhan mengingatkan kepada saya betapa penting jemaat untuk sungguh-sungguh mengasihi keluarganya.

Saya telah melihat banyak keluarga hamba-hamba Tuhan yang hancur karena mereka begitu sibuk dengan pelayanan tetapi mereka lupa dengan keluarganya. Tidak sedikit anak-anak mereka terluka dan pahit dengan pelayanan atau hal-hal yang berkaitan dengan gereja. Mereka tidak tertarik dengan yang namanya dunia gereja atau pelayanan. Ingat! jika ada sesuatu yang terjadi atas keluarga kita maka pelayanan kita pun dapat terganggu. Menempatkan prioritas yang salah akan merusak hubungan yang baik di dalam keluarga.

Mazmur 8:5-6. Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah
memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.